Di sisi atas, resistensi krusial berada di 8.000–8.025 dan target optimistis di 8.150, yang akan menjadi konfirmasi kembalinya tren bullish jangka menengah bila berhasil ditembus stabil.
Sektor yang Diuntungkan
Abida menilai pemangkasan BI rate akan menjadi katalis positif bagi sektor perbankan dan properti, yang paling sensitif terhadap perubahan biaya dana.
Bank besar seperti BMRI, BBRI, dan BBCA berpotensi mencatat peningkatan Net Interest Income (NII) seiring naiknya volume kredit. Sementara BBTN diuntungkan dari penurunan suku bunga KPR yang dapat mendorong penjualan rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sisi lain, sektor ritel dan otomotif juga akan mendapat dorongan dari peningkatan daya beli masyarakat akibat biaya pinjaman yang lebih murah.
“Efeknya bagi kinerja emiten cukup signifikan karena penurunan BI rate menurunkan Cost of Fund (CoF) dan memperluas margin laba bersih,” kata Abida.
Bagi sektor riil, suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk mengambil kredit ekspansi atau modal kerja. Dengan demikian, keputusan BI kali ini berpotensi mempercepat siklus investasi korporasi dan memperkuat pemulihan ekonomi domestik melalui penyaluran kredit baru dari perbankan.
Arus Dana Asing
Tak hanya itu, Abida menilai aliran dana asing berpeluang berbalik masuk ke domestik setelah sebelumnya mencatat outflow Rp 16,6 triliun menjelang keputusan BI.
Pemangkasan suku bunga yang sejalan dengan tren pelonggaran global terutama ekspektasi rate cut The Fed akan meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko Indonesia.
Dengan inflasi yang terkendali di 2,65% dan BI Rate di 4,50%, spread riil positif tetap menarik untuk carry trade, terutama jika stabilitas rupiah terjaga.
“Jika keputusan BI sesuai ekspektasi pasar, sentimen positif ini akan memperkuat arus masuk dana asing ke saham-saham blue chip perbankan dan mempercepat pemulihan IHSG yang sempat melemah sepekan terakhir,” tambahnya.
Sebaliknya, bila BI menahan atau menaikkan suku bunga, persepsi risiko meningkat dan potensi outflow asing bisa berlanjut dalam jangka pendek.
Rekomendasi Saham
Abida merekomendasikan saham BBCA dengan target harga Rp 11.900 per saham dan BBTN dengan target harga Rp 1.400 per saham.
Sementara itu, saham BRIS dan BTPS direkomendasikan hold karena valuasinya telah mendekati atau melampaui rata-rata historis.
“Secara keseluruhan, keputusan pemangkasan BI Rate menjadi katalis utama revaluasi sektor perbankan menuju PBV mean lima tahun mereka, sekaligus peluang akumulasi strategis menjelang potensi penguatan IHSG di atas 8.000,” imbuhnya.
Halaman : 1 2