Para pemasok didorong untuk berperan aktif dalam pengurangan emisi dan keterbukaan data, memperkuat akuntabilitas kolektif menuju industri sawit rendah karbon.
Hingga tahun 2024, Sinar Mas Agribusiness and Food telah mencapai 99% implementasi NDPE IRF (Versi 5.8) dalam kategori Delivering. Perusahaan akan menetapkan baseline NDPE IRF Versi 6.0 pada akhir 2025, memperluas penilaian ke tiga kategori sumber pasokan utama: area dengan pengelolaan langsung, perkebunan independen, dan petani swadaya.
Sesi kedua membahas pemberdayaan petani dan hak asasi manusia, menyoroti dukungan berkelanjutan Sinar Mas Agribusiness and Food melalui peningkatan kapasitas seperti program Sawit Terampil, pelatihan HAM, dan pembaruan sistem Human Rights Due Diligence.
Kedua sesi ini memperkuat pesan utama: transformasi berkelanjutan membutuhkan kolaborasi, akuntabilitas, dan aksi dari seluruh pemangku kepentingan.
Untuk memperkuat perjalanan bersama menuju keberlanjutan, Sinar Mas Agribusiness and Food memberikan penghargaan kepada 13 pemasok dan mitra atas kemajuan dan kolaborasi mereka.
Enam perusahaan menerima Human Rights Transformation Award atas kemajuan signifikan setelah menjalani verifikasi HAM (Human Rights Due Diligence/HRDD).
Enam perusahaan lainnya menerima Carbon Data Collaboration Award atas upaya proaktif mereka dalam berbagi data terkait karbon dan mendorong transparansi emisi di seluruh rantai pasok. Sinar Mas Agribusiness and Food juga memberikan apresiasi kepada koperasi Sawit Terampil, Koperasi Jasa Sawit Lepan Jaya (KJSLJ), atas komitmennya dalam memberdayakan petani kecil untuk menerapkan praktik berkelanjutan dan mengejar sertifikasi.
“Kami berterima kasih atas penghargaan ini. Ini bukan hanya pengakuan atas kinerja kami dalam aspek HAM, tetapi juga pengingat bahwa tanggung jawab HAM tidak hanya soal memenuhi indikator. Ini tentang manusia, yang membutuhkan konsistensi dan kepedulian,” ujar Lesmana, salah satu peserta dari Inecda Plantation.






