Scroll untuk baca artikel
BursaEkonomi dan Bisnis

IHSG Langsung Menguat 40,845 Poin Berdiri di Level 8.718,189 di Awal Perdagangan Kamis (18/12/2025)

×

IHSG Langsung Menguat 40,845 Poin Berdiri di Level 8.718,189 di Awal Perdagangan Kamis (18/12/2025)

Sebarkan artikel ini
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 40,845 poin atau 0,47% ke 8.718,189.Diketahui, penguatan IHSG ini disokong hampir seluruh indeks sektoral. Sektor dengan penguatan terbesar dicetak IDX Sektor Infrastruktur yang menguat 1,71% di pagi ini.

Di antaranya keputusan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan di level 4,75%, pelemahan nilai tukar rupiah ke level Rp16.683 per dolar AS, serta aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp470 miliar di seluruh pasar.

Untuk perdagangan Kamis (18/12/2025), Audi memproyeksikan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di kisaran support 8.635 dan resistance 8.735.

Sentimen pasar masih akan dipengaruhi rilis data inflasi Amerika Serikat periode November 2025 yang diperkirakan tumbuh 3% secara tahunan, serta kekhawatiran berlanjutnya pelemahan rupiah.

Pelemahan IHSG masih dipengaruhi kombinasi sentimen suku bunga, tekanan nilai tukar rupiah, serta aksi jual asing yang cukup signifikan.

“Dalam jangka pendek, pasar cenderung berhati-hati menanti rilis data inflasi AS,” ungkap Audi .Dari sisi saham, Kiwoom merekomendasikan trading buy untuk DEWA dengan support Rp500 dan resistance Rp670, serta ADMR dengan support Rp1.350 dan resistance Rp1.590.

Baca Juga  IHSG Ditutup Melemah 32,29 Poin Terlempar ke Level 8.384,58 Siang Ini

Sejalan, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, memperkirakan IHSG bergerak di rentang 8.620-8.710 pada Kamis (18/12/2025).

Ia menilai sektor konsumer masih menarik untuk dicermati dalam jangka pendek hingga panjang, dengan saham MAPI berpotensi menuju target Rp1.400 dan KLBF ke level Rp1.500.

Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menyebutkan tren konsolidasi IHSG masih terjaga.

Secara teknikal, IHSG memiliki level support di 8.658 dan 8.600, dengan resistance di 8.706 dan 8.751.

“Konsolidasi masih intact,” ujarnya.

Dengan kombinasi tekanan eksternal dan sinyal teknikal yang melemah, pelaku pasar diimbau tetap mencermati pergerakan rupiah, data inflasi AS, serta selektif memilih saham berfundamental dan teknikal yang kuat.