Kredit konsumer secara total naik 7,6 persen yoy ke Rp 226,4 triliun, didukung pula oleh pertumbuhan kartu kredit yang naik 9,4 persen ke Rp 23,4 triliun.
Dari sisi kualitas pinjaman, BCA berhasil menjaga rasio non performing loan (NPL) tetap rendah di level 2,2 persen. Loan at risk (LAR) juga membaik ke 5,7 persen dari 6,4 persen tahun lalu. Pencadangan NPL dan LAR pun masih memadai di kisaran 167,2 persen dan 68,7 persen.
Komitmen ESG dan Kredit Berkelanjutan
Menariknya, kredit berkelanjutan BCA tumbuh signifikan 21,1 persen yoy menjadi Rp239,7 triliun, setara 24,9 persen dari total portofolio pembiayaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di segmen kendaraan ramah lingkungan, BCA telah menyalurkan kredit kendaraan listrik senilai Rp 3,2 triliun per Juni 2025.
Perseroan juga memperluas program inklusi keuangan melalui Kredit Multiguna Usaha Kartini, menawarkan bunga spesial mulai 3,21 persen per tahun efektif, khusus untuk perempuan pengusaha atau usaha dengan mayoritas karyawan perempuan.
Dana Pihak Ketiga BCA Tembus Rp 1.190 Triliun
Di sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) BCA naik 5,7 persen yoy menjadi Rp 1.190 triliun, dengan kontribusi giro dan tabungan (CASA) mendominasi 82,5 persen atau senilai Rp 982 triliun.
Frekuensi transaksi yang diproses BCA melonjak 17 persen di semester I 2025, seiring meningkatnya transaksi mobile dan internet banking sebesar 19 persen yoy.
BCA juga terus memoles layanan digital. Melalui aplikasi myBCA, kini nasabah bisa menikmati integrasi portofolio saham dan obligasi di BCA Sekuritas, hingga penambahan mata uang Won Korea Selatan ke fitur Poket Valas, melengkapi total 17 mata uang asing yang tersedia.
Halaman : 1 2