Semifinal leg pertama melawan Barcelona di Camp Nou menjadi penampilan paling impresif Inter Milan.
Di tengah tekanan 90 ribu penonton, Inter tampil dingin. Gol Lautaro dan Barella membuat Inter pulang dengan keunggulan agregat.
Barcelona hanya mencetak satu gol hiburan lewat penalti Lewandowski.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
5. Inter Milan 1-1 Barcelona (Agg. 3-2) (8 Mei 2025)
Di hadapan publik San Siro, Inter bermain lebih hati-hati. Barcelona menguasai bola, namun tak banyak menciptakan peluang bersih. Gol pembuka dari Ferran Torres dibalas dengan cepat oleh sepakan jarak jauh Hakan Calhanoglu.
Inter menahan serangan bertubi-tubi hingga peluit akhir, memastikan langkah ke final.
Inter Milan menampilkan wajah baru dalam perjalanan ke final musim ini. Jika musim lalu mereka bertumpu pada pertahanan, musim ini Simone Inzaghi menyatukan keseimbangan di lini tengah, kreativitas dari Calhanoglu dan Barella, serta ketajaman duet Lautaro Martinez dan Marcus Thuram.
“Kami bukan hanya bermain bertahan, kami tahu kapan harus menyerang,” ujar Inzaghi dalam konferensi usai semifinal.
Menghadapi Paris Saint-Germain di final, Inter datang bukan sebagai unggulan mutlak, namun membawa modal besar berupa mental juara dan pengalaman kolektif.
Laga nanti menjadi ujian terakhir apakah filosofi taktis Inzaghi mampu mengalahkan agresivitas PSG yang dipimpin Ousmane Dembélé dan Gianluigi Donnarumma.
Penulis : Muchlis
Halaman : 1 2