Di hadapan publik San Siro, Inter bermain lebih hati-hati. Barcelona menguasai bola, namun tak banyak menciptakan peluang bersih. Gol pembuka dari Ferran Torres dibalas dengan cepat oleh sepakan jarak jauh Hakan Calhanoglu.
Inter menahan serangan bertubi-tubi hingga peluit akhir, memastikan langkah ke final.
Inter Milan menampilkan wajah baru dalam perjalanan ke final musim ini. Jika musim lalu mereka bertumpu pada pertahanan, musim ini Simone Inzaghi menyatukan keseimbangan di lini tengah, kreativitas dari Calhanoglu dan Barella, serta ketajaman duet Lautaro Martinez dan Marcus Thuram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami bukan hanya bermain bertahan, kami tahu kapan harus menyerang,” ujar Inzaghi dalam konferensi usai semifinal.
Menghadapi Paris Saint-Germain di final, Inter datang bukan sebagai unggulan mutlak, namun membawa modal besar berupa mental juara dan pengalaman kolektif.
Laga nanti menjadi ujian terakhir apakah filosofi taktis Inzaghi mampu mengalahkan agresivitas PSG yang dipimpin Ousmane Dembélé dan Gianluigi Donnarumma.
Penulis : Muchlis