Di lini pertahanan, Enrique mengandalkan kuartet Achraf Hakimi, Marquinhos, Willian Pacho, dan Nuno Mendes.
Komposisi ini menyatukan kecepatan dan ketangguhan fisik, terutama di sisi kanan dan kiri yang akan banyak berduel dengan sayap Inter.
Di sektor tengah, PSG menurunkan kombinasi yang menjanjikan antara teknik, kerja keras, dan visi permainan. Joao Neves, Vitinha, dan Fabian Ruiz akan mengisi tiga poros lini tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Neves dikenal sebagai gelandang jangkar cerdas, sementara Vitinha dan Fabian Ruiz memainkan peran sebagai penghubung antarlini yang kerap muncul dari lini kedua.
Ketiganya akan berhadapan langsung dengan gelandang Inter seperti Çalhanoğlu dan Barella, sehingga duel lini tengah diperkirakan akan berlangsung keras dan menentukan arah permainan.
Lini depan PSG tampil eksplosif dengan keberadaan Desire Doue, Ousmane Dembele, dan Khvicha Kvaratskhelia. Nama terakhir menjadi sorotan musim ini. Pemain asal Georgia itu tampil gemilang di fase gugur Liga Champions, mencetak gol-gol penting, dan menjadi motor serangan dari sisi kiri.
Dembele, dengan kecepatannya yang luar biasa dan kemampuan menggiring bola di ruang sempit, akan menjadi ancaman konstan di sisi kanan. Sementara Doue menawarkan fleksibilitas dan insting menyerang tajam dari sektor tengah.
PSG Cari Mahkota Eropa Pertama
Setelah berinvestasi besar selama lebih dari satu dekade, PSG kembali berdiri di ambang sejarah. Mereka terakhir kali mencapai final pada musim 2019/2020, saat dikalahkan Bayern Munchen.
Kali ini, dengan skuad yang lebih matang dan seimbang, Les Parisiens berharap bisa mengangkat trofi Liga Champions untuk pertama kalinya.
“Kami siap secara taktik, teknis, dan mental. Ini waktunya PSG menulis sejarah baru,” ujar Luis Enrique dalam konferensi pers jelang pertandingan.
Penulis : Muchlis
Halaman : 1 2






