Meski berhasil hadir hari pertama latihan, penjagaan ketat membuat Heri tak bisa lagi menonton sesi berikutnya dari dekat.
Namun itu tak mengurangi rasa bangganya. Bertemu langsung para pemain idola seperti Jay Idzes, Thom Haye, hingga Asnawi Mangkualam, sudah cukup membuatnya puas. Bahkan jika itu hanya sekilas di lobi hotel atau saat para pemain menuju bus latihan.
“Saya fans timnas sejak era Kurniawan Dwi Yulianto dan Hendro Kartiko. Lihat mereka latihan langsung di Bali itu rasanya luar biasa,” tutur Heri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tiket GBK Habis, Tapi Harapan Tak Pernah Padam
Sayangnya, Heri tak bisa melanjutkan perjalanannya ke Jakarta untuk laga melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis, 5 Juni 2025.
“Tiketnya sudah habis,” ujarnya, sedikit kecewa, tapi tetap optimis.
Harapan tetap menyala. Heri memprediksi Timnas Indonesia menang dengan skor 3-0 atas China, demi membuka jalan ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam dunia yang penuh kalkulasi, langkah Heri seperti anomali. Tapi di balik semua itu, ada pelajaran: mendukung tim nasional bukan hanya soal hasil pertandingan, tetapi soal rasa memiliki, soal mimpi yang ditularkan dari generasi ke generasi.
Rp 12 juta untuk cinta? Heri tak pernah menyesal.
Penulis : Muchlis
Halaman : 1 2