“Karena coach Nova ingin mencoba beberapa style permainan. Karena di grup kita juga ada tim Afrika, ada Amerika Latin. Ini sekadar kita mengukur,” kata Erick.
PSSI masih berusaha mendatangkan satu tim lagi, idealnya dari kawasan Amerika Latin. Namun, faktor jarak tempuh yang panjang – bisa memakan waktu 36 jam – membuat opsi ini cukup menantang.
“Kalau tidak bisa, ya kita cari lawan yang dekat, yang bisa hadir mengisi Piala Kemerdekaan,” lanjutnya.
Fokus ke Pengalaman, Bukan Hadiah
Menariknya, meski bertajuk turnamen, Erick menegaskan Piala Kemerdekaan ini bukan ajang komersial dengan hadiah besar.
Fokus utama adalah kesempatan berharga bagi Garuda Muda untuk menguji formasi sebelum berhadapan dengan lawan sesungguhnya di Qatar.
“Kalau saya melihat Piala Kemerdekaan ini jangan diposisikan langsung komersial. Banyak negara yang hadir ini ingin uji coba,” kata Menteri BUMN tersebut.
Piala Kemerdekaan di Medan Jadi Panggung Persiapan
Turnamen Piala Kemerdekaan rencananya akan digelar di Stadion Utama Sumatera Utara pada Agustus 2025.
Sebelumnya, Timnas U-17 juga telah menjalani training camp intensif di Bali selama sebulan terakhir. Uji coba internasional seperti ini diharapkan bisa mematangkan taktik, fisik, dan mental Garuda Muda.
Dengan persiapan yang matang dan lawan uji coba berkualitas, publik berharap Timnas U-17 tak sekadar “numpang lewat” di Qatar.
Momen 17 Agustus nanti pun akan semakin semarak dengan sepak bola sebagai pemersatu bangsa.






