Tetapi, ketangguhan kiper Laos Kop Lokphathip menjadi pembeda. Beberapa penyelamatan krusialnya membuat peluang Indonesia selalu mentah.
PR Besar Finishing
Performa kiper Laos mendapat sorotan, namun lemahnya penyelesaian akhir Garuda Muda dinilai menjadi penyebab utama kegagalan meraih kemenangan.
Dominasi penguasaan bola tidak berbanding lurus dengan efektivitas mencetak gol.
Kini, Indonesia wajib memperbaiki ketajaman di lini depan agar mampu meraih hasil maksimal dalam dua laga sisa melawan Makau dan Korea Selatan.
Dengan satu poin dari hasil imbang ini, peluang Indonesia masih terbuka.
Namun, bentrokan dengan Korea Selatan akan menjadi ujian sesungguhnya, sementara laga kontra Makau wajib dimenangkan jika ingin menjaga asa menuju putaran final Piala Asia U-23 2026.








