Penampilan konsisten bersama Udinese membuka pintu ke klub besar.
Dua Gelar Coppa Italia untuk AS Roma
Spalletti menerima pinangan AS Roma pada 2005 dan menghabiskan empat musim di ibu kota Italia. Dia sukses memberikan dua trofi Coppa Italia serta Piala Super Italia, termasuk menciptakan gaya permainan progresif yang dikenal hingga saat ini.
Petualangan Eropa dan Sukses di Rusia
Pada 2009, pelatih berkepala plontos itu hijrah ke Rusia untuk menukangi Zenit St. Petersburg. Dalam rentang 2009–2014, ia menghadirkan:
- 2 gelar Liga Rusia
- 1 Piala Rusia
- 1 Piala Super Rusia
Produktivitas trofi tersebut mengukuhkan statusnya sebagai pelatih dengan kemampuan adaptasi tinggi.
Kembali ke Serie A: Roma, Inter, dan Puncak Bersama Napoli
Spalletti kembali ke Italia untuk memimpin Roma (periode kedua) dan kemudian Inter Milan, sebelum mencapai puncak karier domestiknya bersama Napoli dengan menjuarai Serie A 2022/2023, gelar Scudetto pertama klub sejak era Diego Maradona.
Kesuksesan itu membuatnya dipilih memimpin Timnas Italia pada tahun 2023.
Tantangan Baru di Turin
Kini, Spalletti kembali ke Serie A sebagai pemimpin proyek baru Juventus yang berambisi mengembalikan kejayaan di kompetisi domestik dan Eropa.
Dengan pengalaman segudang, konsistensi taktik, dan reputasi membentuk tim agresif, manajemen berharap ia mampu:
- Menghidupkan kembali determinasi Bianconeri
- Menyuntik DNA menyerang modern
- Mengakhiri puasa gelar
Pendukung Juventus pun menantikan bagaimana sentuhan Spalletti mengubah dinamika ruang ganti dan performa tim.








