“Atlet muda di para-badminton masih membutuhkan pengalaman kompetitif. Ini bagian dari proses menuju level lebih tinggi,” ucap Alan.
Evaluasi dan Kendala Cedera
Meski puas, Alan tidak menampik bahwa target delapan emas tidak tercapai karena beberapa atlet mengalami cedera selama persiapan maupun pertandingan.
Lebih lanjut, ia mengeklaim proses training camp para atlet dilakukan secara mandiri di Wisma Atlet Disporasu karena keterbatasan anggaran. Namun dukungan pemerintah daerah tetap dirasakan.
“Terima kasih kepada Gubernur Sumut dan Dispora atas dukungan fasilitas pembinaan,” tambahnya.
Regenerasi Atlet Paralimpik Terus Dioptimalkan
Meski tantangan masih ada, kontingen Sumut memastikan pembinaan jangka panjang akan terus berjalan untuk mencetak atlet berprestasi di masa depan.
Ajang Peparpenas XI/2025 pun dianggap menjadi barometer kesiapan Sumut menyongsong kompetisi tingkat nasional yang lebih besar.






