“Ya kaget (dengan lapangan artifisial), walaupun kita sudah siap satu kali latihan di Pancoran dan di stadion ini. Tapi tidak cukup untuk satu kali latihan di lapangan sintetis,” kata Nil Maizar.
“Anak-anak pada babak pertama tidak tahu harus melakukan apa, jalannya bola lebih kencang, kontrolnya sulit. Alhamdulillah di babak kedua mampu mulai adaptasi,” imbuhnya.
Senada, Jacinto “Juninho Cabral, penyumbang dua gol untuk PSMS mengakui timnya menghadapi kondisi sulit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengatakan pertandingan melawan Dejan FC adalah hal yang menantang, terutama karena kondisi cuaca yang panas, termasuk harus beradaptasi dengan lapangan sintetis.
“Pertarungan yang sangat sulit, cukup panas. Bermain di lapangan dengan rumput artifisial itu tidak pernah mudah. Jadi menurut saya, kami berjuang banyak, terutama di babak pertama,” kata Jacinto.
Meski harus melewati pertandingan sulit di babak awal, Jacinto dan tim mulai bangkit seiring membaiknya kondisi cuaca pada babak kedua.
“Setengah babak kedua itu tidak begitu panas, jadi kami bisa meningkatkan permainan kami. Kami bisa dapat tiga poin, malangnya kami tidak menang, tetapi menurut saya hasil imbang ini tidak terlalu buruk pada akhirnya,” ujar Jacinto.
PSMS berharap bisa mempertahankan performa tim pada pertandingan berikutnya saat menghadapi Sriwijaya FC pada Sabtu (12/10) di Stadion Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
Penulis : Muchlis
Editor : Damai Mendrofa
Halaman : 1 2