Mereka juga mendesak pembubaran KSPPM dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak.
Selain intimidasi fisik, Delima mengaku mengalami serangan siber dalam bentuk pesan bernada ancaman serta kampanye hitam di media sosial yang diduga dilakukan secara sistematis.
“Kami melihat pola yang masif di media sosial. Tapi semua ini tidak membuat kami gentar,” kata Delima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hingga kini, KSPPM belum melaporkan insiden ini ke kepolisian. Organisasi lebih memilih memperkuat pengamanan internal dan konsolidasi jaringan pendukung.
Delima menegaskan bahwa gerakan menuntut penutupan PT TPL bukan inisiatif individu, melainkan bagian dari perjuangan kolektif masyarakat adat dan sipil untuk mempertahankan kelestarian Danau Toba. Ia menolak tunduk pada segala bentuk teror.
Penulis : Zei
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya