Semangat itu pula yang mendorong Polri untuk terus hadir melalui program sosial yang berdampak langsung.
“Kalau polisi internasional bilang, public are the police and police are the public. Polri adalah bagian dari masyarakat, karena itu tagline kami ‘Polri untuk Masyarakat’,” katanya.
Kapolrestabes Medan menyebutkan bahwa pemilihan tempat ibadah sebagai lokasi baksos adalah bentuk simbolik bahwa kehadiran Polri harus membawa manfaat dan persaudaraan.
“Apa yang kami lakukan mungkin tidak banyak, tapi dilakukan atas dasar cinta yang besar kepada masyarakat,” ujar Gidion.
Dia juga berharap pembangunan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan praktis warga, tapi juga membangun ekosistem kekeluargaan dan solidaritas antara Polri dan masyarakat.
“Jika ada kekurangan, kami mohon dimaafkan sebesar-besarnya. Semoga air ini jadi berkah untuk jemaat dan warga sekitar,” pungkasnya.
