Scroll untuk baca artikel
Daerah

Ekosistem Batang Toru Terancam, Pemprov Sumut Berkomitmen Lindungi

×

Ekosistem Batang Toru Terancam, Pemprov Sumut Berkomitmen Lindungi

Sebarkan artikel ini
Tambang Martabe
Ekosistem Batang Toru, Sumatera Utara, menyimpan nilai biodiversitas yang tinggi, rumah bagi flora dan fauna yang kharismatik, termasuk Orangutan Tapanuli yang baru ditemukan pada tahun 2017. Foto: Walhi.or.id

Topikseru.com – Penyelamatan ekosistem Batang Toru yang kini berada dalam kondisi kritis akibat penurunan luas hutan tropis menjadi komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut).

Dalam dialog Kelompok Kerja (Pokja) Perlindungan Terpadu Ekosistem Batang Toru, Wakil Gubernur Sumut, Surya, menekankan bahwa pelestarian kawasan ini merupakan prioritas keberlanjutan lingkungan di wilayah tersebut.

“Ekosistem Batang Toru adalah karunia tak ternilai. Selain rumah bagi orangutan Tapanuli, hutan ini sumber kehidupan masyarakat lokal: air bersih, udara segar, pangan dan obat-obatan,” kata Surya dalam forum yang digelar di Medan, Selasa (24/6).

Batang Toru Hutan Strategis Sumatera Utara

Hutan tropis Batang Toru, yang terbentang di empat wilayah, yakni Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga, mencakup luasan sekitar 168.658 hektare dan merupakan kawasan strategis provinsi sebagaimana ditetapkan dalam Perda Nomor 2 Tahun 2017, dengan total kawasan strategis mencapai 240.985 hektare.

Baca Juga  Pemudik dengan Kapal PELNI Melonjak 190 Persen saat WFA Diberlakukan

Namun, ekosistem tersebut kini terancam serius akibat alih fungsi hutan, eksploitasi berlebihan, pembangunan tanpa memperhitungkan daya dukung lingkungan, fragmentasi habitat satwa langka.

“Hutan ini dulu dijaga oleh aturan adat. Kini, tekanan industri dan alih fungsi lahan membuat habitat penting seperti orangutan Tapanuli, harimau Sumatera, hingga beruang madu berada di ambang krisis,” ujar Surya.

Pembentukan Pokja sebagai Langkah Konkret