“Plastik bisa terurai ratusan tahun. Dengan Ecobrick, kita kelola sampah lebih baik,” katanya, sembari memuji PTAR yang mendukung penuh program tersebut.
PTAR Punya Komitmen Tinggi Lingkungan
Corporate Communications PTAR, Gio Armansyah, menegaskan dukungan perusahaan tambang emas tersebut bukan sekadar formalitas. Sejak 2011, PTAR sudah melarang botol plastik sekali pakai di area tambang, menggantinya dengan botol isi ulang.
Di lokasi tambang, PTAR juga membangun Waste Sortation Facility (WSF) – pusat pengelolaan sampah terpadu yang menghasilkan Eco Enzyme, maggot, furnitur daur ulang, dan kompos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ecobrick sejalan dengan misi kami. Kami ingin masyarakat aktif berpartisipasi, karena pelestarian lingkungan tanggung jawab bersama,” ujar Gio.
Dalam sosialisasi, Damai juga menegaskan standar pembuatan Ecobrick: botol harus bersih, kering, tertutup rapat, dan tak boleh bocor. Berat minimal 200 gram adalah syarat mutlak.
“Kalau semua syarat terpenuhi, kami terima dan langsung bayar di tempat,” ujarnya menutup simulasi.
Program Ecobrick Bank Sampah Yamantab menunjukkan bahwa sampah bukanlah akhir, melainkan awal. Dengan botol plastik, pisau gunting, dan sedikit niat, warga Pasar Baru hingga Batang Toru bisa mengubah limbah plastik jadi rupiah dan sambil merawat bumi agar tetap lestari.
Penulis : Muchlis
Halaman : 1 2






