“Warna pink sebagai bentuk perempuan ataupun perlawanan, yang hijau juga melambangkan solidaritas terhadap korban kekerasan rezim yaitu Affan Kurniawan,” ujarnya.
Seni Sebagai Bahasa Protes
Karya Amanda Gustari hadir di tengah aksi Women’s March Medan 2025, yang selain menyuarakan sepuluh tuntutan, juga menyoroti gaya kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang dianggap sarat dengan toksik maskuliniti.
Melalui lukisan, Amanda mencoba memperlihatkan sisi lain dari perlawanan: bahwa suara rakyat tidak hanya bisa diekspresikan lewat orasi, tetapi juga melalui kanvas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sepatu boot itu simbol kekerasan negara. Saya ingin menunjukkan bahwa perlawanan bisa dilakukan dengan cara yang kreatif, damai, tapi tetap tajam,” pungkas Amanda.