Minggu malam, rombongan memutuskan pulang ke Medan dengan bus ALS. Namun, pada Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Faris menerima telepon dari istrinya.
Nomor yang digunakan berbeda. Saat itu, sang istri memberi kabar mengejutkan “bus mengalami kecelakaan dan Fahri meninggal dunia”.
Faris sempat tak percaya. Dia meminta istrinya membawa Fahri ke rumah sakit terdekat. Tak lama kemudian, kabar duka kembali datang “hasil pemeriksaan medis menyatakan Fahri sudah tiada dan jenazah berada di RSU Pariaman”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Istri saya juga terluka di bagian belakang kepala. Kalau abangnya Fahri, Fathir, patah tangan,” ujar Faris dengan suara bergetar.
Jenazah Dibawa ke Medan
Pada Senin pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, jenazah Fahri diberangkatkan dari RSU Pariaman menuju Medan menggunakan ambulans. Keluarga memperkirakan jenazah tiba di rumah duka pada Selasa pagi.
Fahri dikenal sebagai atlet karate berbakat. Selama empat tahun terakhir, ia aktif dalam karate Shindoka Sumut, dan telah mengikuti lima kejuaraan, dengan torehan tiga gelar juara.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya