Scroll untuk baca artikel
Daerah

UNESCO Sahkan Green Card Geopark Caldera Toba, Bane Ingatkan Pentingnya Tata Kelola Berdasarkan Zonasi

×

UNESCO Sahkan Green Card Geopark Caldera Toba, Bane Ingatkan Pentingnya Tata Kelola Berdasarkan Zonasi

Sebarkan artikel ini
Geopark Caldera Toba
Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu menyambut positif kembalinya status green card (kartu hijau) untuk Geopark Caldera Toba

4. Kesempatan Edukasi dan Riset Internasional

Geopark Caldera Toba menjadi laboratorium alam untuk penelitian geologi, ekologi, dan sosial. Universitas dan lembaga penelitian internasional dapat bekerja sama, membawa manfaat besar bagi ilmu pengetahuan.

5. Perlindungan Lingkungan yang Lebih Kuat

Dengan adanya pengawasan internasional, pemerintah dan masyarakat memiliki tanggung jawab lebih besar dalam menjaga kelestarian Danau Toba dari eksploitasi yang berlebihan.

Evaluasi UNESCO: Laporan Positif dari Tim Asesmen

Tim evaluator UNESCO yang terdiri dari Prof. Dr. Jose Rotrigues Brilha (Portugal) dan Prof. Dr. Jeon Young Mun (Korea Selatan) menyampaikan hasil penilaian mereka setelah melakukan asesmen langsung di Geopark Caldera Toba.

Laporan mereka menyebutkan bahwa tata kelola, pelibatan masyarakat, hingga upaya pelestarian sudah memenuhi standar UNESCO. Hal inilah yang menjadi dasar kuat kembalinya green card untuk Geopark Toba.

Tantangan Ke Depan: Menjaga Konsistensi dan Zonasi

Meskipun prestasi ini patut dirayakan, tantangan besar menanti. Dalam empat tahun ke depan, Geopark Caldera Toba akan kembali dievaluasi. Beberapa fokus utama yang harus diperhatikan adalah:

  1. Konsistensi dalam Tata Kelola
    Standar internasional harus terus dijaga. Jangan sampai capaian ini hanya bersifat sementara.

  2. Peningkatan Keterlibatan Masyarakat
    Masyarakat lokal harus menjadi bagian utama dalam pengelolaan, mulai dari wisata, konservasi, hingga promosi budaya.

  3. Pengendalian Wisata Massal
    Ledakan jumlah wisatawan bisa menimbulkan kerusakan jika tidak dikelola dengan zonasi yang tegas.

  4. Kolaborasi Lintas Sektor
    Pemerintah pusat, daerah, komunitas lokal, akademisi, dan pelaku usaha harus terus bersinergi menjaga kualitas geopark.

  5. Pemanfaatan Teknologi Digital
    Promosi digital, smart tourism, hingga pemantauan berbasis teknologi perlu dioptimalkan untuk mendukung pengelolaan modern.

Geopark Toba dalam Jaringan Geopark Global UNESCO

Geopark Caldera Toba kini berdiri sejajar dengan 43 geopark lain yang direvalidasi UNESCO pada periode yang sama. Indonesia sendiri memiliki beberapa geopark unggulan, seperti:

  • Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu (Jawa Barat)

  • Geopark Rinjani-Lombok (Nusa Tenggara Barat)

Kehadiran Geopark Toba dalam jaringan global ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam, geologi, dan budaya yang luar biasa.

Warisan Dunia yang Harus Dijaga Bersama

Kembalinya status green card UNESCO untuk Geopark Caldera Toba adalah pencapaian monumental yang harus dirawat dan dijaga. Ini bukan sekadar prestasi simbolis, melainkan bukti bahwa Danau Toba mampu bersaing di panggung dunia dengan kualitas tata kelola yang mumpuni.

Namun, capaian ini harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pengelolaan berbasis zonasi, memperkuat peran masyarakat, dan memastikan keberlanjutan ekologi serta ekonomi di kawasan Danau Toba.

Sebagaimana diingatkan oleh Bane Raja Manalu, hanya dengan tata kelola yang baik, Danau Toba dapat menjadi warisan dunia yang tidak hanya indah untuk dilihat, tetapi juga bermanfaat untuk generasi mendatang. (Ril)

Baca Juga  Bane Raja Manalu Sosialisasikan Empat Pilar MPR dan Pentingnya Kolaborasi untuk Kemajuan