Bagi para pedagang, Pasar Buku Medan bukan sekadar tempat mencari nafkah, melainkan bagian dari warisan sejarah dan budaya Kota Medan.
“Budaya itu bukan berarti harus bangunan bersejarah. Kami pedagang buku ini pun termasuk bagian dari warisan budaya. Bila orang bertanya tentang Titi Gantung, pasti yang diingat itu buku,” kata Abu Khairi, salah satu pedagang.
Abu menambahkan, keberadaan Pasar Buku Medan perlu dipertahankan, terlebih di tengah gempuran penjualan buku secara daring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebagai warisan sejarah dan budaya, janganlah dihilangkan. Di sinilah peran pemerintah untuk menjaga keberadaan toko buku konvensional,” ujarnya.
Menjaga Literasi Bangsa
Momentum Hari Kunjung Perpustakaan 14 September 2024 menjadi pengingat bahwa menjaga literasi tidak cukup hanya dengan mempertahankan perpustakaan, tetapi juga memastikan ruang-ruang alternatif seperti Pasar Buku Medan tetap hidup.
Buku adalah fondasi masyarakat berpengetahuan. Dengan mempertahankan perpustakaan dan pasar buku, pemerintah sekaligus menjaga tradisi literasi bangsa di tengah derasnya arus digitalisasi.
Selamat memperingati Hari Kunjung Perpustakaan 14 September…
Penulis : Agus Sinaga
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2