Scroll untuk baca artikel
Daerah

Gelombang Protes di Medan Soal Insiden Soanggama: Tuntut Hentikan Militerisme dan Perampasan Wilayah Adat di Papua

×

Gelombang Protes di Medan Soal Insiden Soanggama: Tuntut Hentikan Militerisme dan Perampasan Wilayah Adat di Papua

Sebarkan artikel ini
Insiden Soanggama Papua
Peserta Aksi Kamisan Medan membentangkan poster di Titik Nol Kota Medan, Sumatera Utara, pada hari Kamis (30/10/2025).Topikseru.com/Agus Sinaga

Menurutnya, masyarakat Papua kehilangan akses terhadap sumber hidup mereka akibat pembabatan hutan adat di Anim Ha, yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi tradisional.

“Satu-satunya alat produksi masyarakat Papua adalah hasil alam dari hutan adat,” tambahnya.

Impunitas yang Dinilai Terstruktur

Aulia, peserta aksi lainnya, menyoroti impunitas dalam proses penegakan hukum terhadap pelanggaran HAM di Papua.

Dia mencontohkan kasus Wamena 2014, di mana unsur pelanggaran HAM disebut terpenuhi, namun tidak ada aktor yang dinyatakan bersalah secara hukum.

“Unsur pelanggarannya ada, tapi pelaku tidak dijatuhi hukuman sebagai pelaku pelanggaran HAM,” ujarnya.

Seruan: “Papua Bukan Tanah Kosong”

Aulia menutup orasinya dengan seruan agar masyarakat luas tidak berhenti bersuara.

Baca Juga  Mahasiswa Papua di Medan Peringati Hari Sumpah Pemuda: Desak Pemerintah Akhiri Krisis di Tanah Cenderawasih

“Teruslah kita menyuarakan bahwa Papua bukanlah tanah kosong,” tegasnya.

Latar Ketegangan Papua

Insiden Soanggama kembali menghidupkan perdebatan mengenai:

  • keamanan wilayah adat,
  • operasi militer,
  • kebijakan pembangunan di Papua,
  • serta hak masyarakat adat atas ruang hidup.

Berbagai lembaga HAM, nasional hingga internasional, sebelumnya telah menyoroti pola kekerasan serupa.

Desakan Evaluasi Penanganan Keamanan

Koalisi masyarakat sipil menuntut:

  • penghentian operasi militer yang menimbulkan korban sipil,
  • evaluasi kebijakan food estate,
  • penegakan hukum tanpa impunitas,
  • jaminan keamanan bagi masyarakat adat.

Aksi ditutup dengan teaterikal pembungkaman dan doa bersama untuk para korban.