Safrizal mengungkapkan bahwa setelah melewati dua kabupaten, dia masih melanjutkan perjalanan menuju Dumai untuk mencari keluarganya.
Irmayanti: Rumah Hancur, Keluarga Terpisah
Irmayanti, korban selamat lainnya. Dia berjalan kaki bersama beberapa warga lain untuk menyusul keluarganya yang kabarnya dirawat di Puskesmas Batang Toru.
Namun setibanya di lokasi, puskesmas tersebut sudah hancur tanpa sisa.
“Aku mau melihat adik ipar, katanya dirawat di Batang Toru. Tapi lihatlah, semua sudah habis,” ucap Irmayanti sambil menangis.
Dia berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan secara merata dan memperbaiki rumah-rumah yang hancur karena bagi sebagian besar warga, rumah itu satu-satunya tempat tinggal.
“Kami mohon perbaiki segera rumah kami. Hanya itu yang kami punya,” harapnya.
Korban Tewas Capai 283 Jiwa
Banjir bandang dan longsor yang menerjang sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara telah menimbulkan kerusakan besar.
Banyak rumah warga rata dengan tanah, jembatan hanyut, dan jalan lintas provinsi tidak bisa dilalui baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Berdasarkan data BNPB per 2 Desember 2025, tercatat 283 orang meninggal dunia dan 173 warga masih hilang. Tim gabungan masih terus melakukan pencarian di titik-titik yang sulit terjangkau.












