Topikseru.com – Dua desa pesisir di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yakni Desa Kuala Langkat dan Kuala Serapuh, masih terisolasi usai banjir bandang menerjang kawasan itu beberapa hari lalu. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara menjadi salah satu organisasi yang turun langsung menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang hingga kini belum tersentuh akses darat.
Eksekutif Daerah WALHI Sumut, Jaka Kelana, mengatakan distribusi bantuan dilakukan dengan memanfaatkan jalur sungai karena seluruh akses darat menuju wilayah tersebut terputus. Kondisi jalan yang rusak parah dan masih terendam membuat metode ini menjadi satu-satunya pilihan.
“Seluruh bantuan ini berasal dari donasi publik dan sejumlah organisasi masyarakat sipil. Kami membawa kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, telur, hingga perlengkapan sanitasi, termasuk pembalut dan popok bayi,” ujar Jaka saat ditemui di Desa Kebun Kelapa, Kecamatan Secanggang, Langkat, Selasa (2/12/2025).
Akses Bantuan Hanya Lewat Sungai, Perjalanan Mencapai 5 Jam
Menurut Jaka, perjalanan menuju titik penyaluran menempuh waktu selama 4 – 5 jam melalui jalur sungai menggunakan perahu.
Titik temu akhirnya mereka lakukan di lokasi yang warga nilai aman, mengingat kondisi daerah terdekat juga tidak stabil.
“Karena jalur darat benar-benar tidak bisa kami lalui, kami bertemu di satu titik yang aksesnya hanya bisa dengan perahu. Dari lokasi ini kami mendistribusikan bantuan untuk dua desa tersebut,” jelasnya.
Warga Kuala Serapuh, Syamsir, mengakui jalur Sungai Wampu menjadi titik paling aman untuk menerima bantuan.












