“Sejauh ini, sudah ada tujuh titik yang diberi penanda setelah ditemukan indikasi kuat oleh tim K-9,” tambahnya.
Tantangan Pencarian: Tumpukan Kayu Besar hingga Keterbatasan Alat Berat
Kadarman menjelaskan pencarian korban terhambat oleh kondisi medan yang sulit. Material banjir seperti tumpukan kayu besar, lumpur tebal, serta akses terbatas membuat petugas harus bekerja ekstra hati-hati.
“Banjir bandang ini membawa kayu-kayu ukuran besar. Saat titik sudah ditemukan, kendalanya justru di alat berat yang tidak bisa segera menjangkau lokasi,” ujarnya.
Selain mengandalkan penciuman K-9, tim juga memanfaatkan informasi dari warga sekitar yang mengetahui titik-titik kemungkinan keberadaan korban.
“Kami kombinasikan data lapangan dan informasi masyarakat. Tim dibagi dua kelompok, masing-masing didampingi dua K-9 untuk memaksimalkan penyisiran,” jelasnya.
Pencarian Masih Berlanjut, Belum Ada Batas Waktu
Hingga saat ini, operasi pencarian belum memiliki batas waktu yang pasti. Tim masih fokus pada tiga desa di Batang Toru, namun pencarian di wilayah lain yang terdampak juga tetap berjalan.
“Belum bisa dipastikan sampai kapan pencarian berlangsung. Kita lihat situasi ke depan, karena ada beberapa lokasi lain yang juga masih membutuhkan pelacakan,” ujar Kadarman.
BNPB memastikan operasi pencarian akan terus dilakukan sampai titik-titik kritis selesai disisir, mengingat skala bencana yang disebut sebagai salah satu yang terbesar di Sumatera Utara dalam satu dekade terakhir.












