TOPIKSERU.COM, MEDAN – Choky Indra, ayah siswi SMA Negeri 8 Medan Maulidza Sari Febriyanti, mengungkapkan sejumlah kejanggalan saat pihak sekolah menyebut anaknya tidak naik kelas.
Choky membeberkan pada Sabtu (22/6) mendatangi SMA Negeri 8 Medan di Jalan Sampali, Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Area, untuk mengambil rapor.
Namun, begitu terkejutnya Choky saat mengetahui sang anak yang duduk di bangku kelas XI tidak naik kelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kejanggalan tersebut, lanjut Choky, lantaran sang anak merupakan salah satu siswa berprestasi di sekolah. Bahkan, pada semester sebelumnya Maulidza Sari menyelesaikan pembelajaran dengan predikat baik.
“Nilai anak saya bagus, tetapi dibuat tinggal kelas,” ujar Choky melalui pesan singkat kepada topikseru.com, Minggu (23/6).
Choky semakin heran lantaran pihak sekolah beralasan bahwa anaknya tidak naik kelas karena alasan kehadiran atau absensi.
Sementara, lanjutnya, berdasarkan catatan sang anak hanya tidak hadir 23 kali selama masa pembelajaran.
“Anak saya semua pelajaran tuntas. Apabila masalah kehadiran, anak saya hanya 23 kali absen. Sedangkan dalam peraturan harus 66 kali absen baru bisa tinggal kelas,” ujar Choky.
Menduga Ada Motif Lain
Choky menaruh curiga bahwa keputusan anaknya tidak naik kelas bukan hanya karena masalah absensi.
Dia lebih jauh menilai hal ini sebagai buntut dari aksinya melaporkan kepala sekolah SMA Negeri 8 Medan atas dugaan pungutan liar (pungli).
Halaman : 1 2 Selanjutnya