Scroll untuk baca artikel
Daerah

Air Mata Pecah, Jasad Orang Tua Korban Longsor Sibolga Ditemukan Usai 2 Pekan Pencarian

×

Air Mata Pecah, Jasad Orang Tua Korban Longsor Sibolga Ditemukan Usai 2 Pekan Pencarian

Sebarkan artikel ini
jasad korban longsor Sibolga
Seorang wanita di Sibolga menangis saat jasad orang tuanya ditemukan usai tertimbun longsor selama hampir dua pekan di Sibolga, Sumatera Utara.

Topikseru.com – Penantian panjang yang dipenuhi doa dan air mata itu akhirnya berakhir dengan duka yang tak terucap.

Seorang wanita di Sibolga, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, harus menelan kenyataan paling pahit dalam hidupnya setelah jasad kedua orang tuanya ditemukan tertimbun material longsor, hampir dua pekan sejak bencana terjadi.

Selama 14 hari, ia bertahan di sekitar lokasi longsor. Hujan, lumpur, dan bau tanah basah tak membuatnya beranjak. Di tengah ketidakpastian, ia menggantungkan harapan pada satu hal: kepastian tentang keberadaan orang tua yang dikasihinya.

Momen penuh emosi itu terekam dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok @Apa Aja pada Jumat, 19 Desember 2025.

Rekaman tersebut memperlihatkan detik-detik evakuasi jasad korban longsor, yang diduga kuat merupakan kedua orang tua wanita tersebut.

Tangisnya pecah saat tim evakuasi mengangkat jasad dari timbunan tanah.

Baca Juga  Pilu Suami saat Kumandangkan Azan demi Doakan Istrinya yang Hilang Ditelan Longsor Sibolga: Sayang, Ayo Pulang

Sebelum penemuan itu, ia kerap menyuarakan kegundahannya. Dengan suara bergetar, wanita tersebut berkali-kali menyampaikan harapannya di lokasi bencana.

“Orang tua saya di sini tertimpa longsor. Sudah hampir dua minggu belum ketemu,” ucapnya dalam salah satu rekaman video, jauh sebelum jasad ditemukan.

Harapan untuk menemukan orang tuanya dalam keadaan selamat perlahan memudar seiring waktu. Namun satu tekad tak pernah goyah.

Baginya, menemukan jasad orang tuanya adalah bentuk penghormatan terakhir yang harus ia tunaikan, apa pun kondisinya.

Saat pencarian akhirnya membuahkan hasil, rasa syukur yang pahit tak terhindarkan. Di balik kepedihan, ia merasa usahanya selama dua pekan tidak sia-sia.

“Sekalipun saya hanya bisa melihat jasadnya, setidaknya saya bisa membawa pulang orang tua saya,” ucapnya lirih, menahan tangis.

Baca Juga  Putus Akses Komunikasi Akibat Banjir, Pria Ini Rela Jalan Kaki 66 Km dari Sibolga ke Tarutung Demi Kabar Keselamatan Keluarga

Bencana longsor yang melanda wilayah Tapanuli Tengah tersebut tidak hanya meninggalkan luka fisik pada permukiman warga, tetapi juga menyisakan trauma mendalam bagi keluarga korban.

Proses pencarian yang berlangsung berhari-hari menunjukkan betapa rapuhnya hidup manusia di hadapan alam, sekaligus memperlihatkan keteguhan hati seorang anak yang menolak pergi sebelum menemukan orang tuanya.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi di lokasi longsor masih terus berlangsung. Aparat dan relawan berupaya memastikan tidak ada lagi korban yang tertimbun, sementara warga sekitar diminta tetap waspada terhadap potensi longsor susulan.

Di tengah kepedihan itu, kisah wanita di Sibolga ini menjadi potret nyata duka bencana—tentang cinta keluarga, ketabahan, dan penantian panjang yang akhirnya berujung pada perpisahan terakhir.