TOPIKSERU.COM, DELI SERDANG – Sebuah jembatan bernama Titi Runtuh yang berada di Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, ambruk, Jumat (28/6) malam. Jembatan ini berada di Dusun IV dan menjadi akses bagi tiga desa sekitar.
Peristiwa ini mengejutkan warga setempat dan mengganggu mobilitas masyarakat di tiga desa, yakni Desa Bandar Setia, Sampali dan Laut Dendang.
Mencegah Serangan Agresi Militer II
Bukan hanya sebagai akses penting, jembatan ini ternyata punya jejak sejarah penting era kolonial Belanda, yang diabadikan melalui namanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dusun IV Desa Bandar Setia Kusno mengatakan bangunan jembatan yang telah ambruk tersebut baru dibangun pada 1983.
Jauh sebelum pembangunan secara permanen, jembatan ini telah ada saat Belanda melancarkan serangan merebut kembali Indonesia atau Agresi Militer II.
Kusno mengatakan jembatan tersebut sengaja dirubuhkan untuk melindungi dan mencegah Belanda masuk ke wilayah Kabupaten Deli Serdang.
“Sengaja diruntuhkan supaya penjajah saat itu tidak bisa masuk ke wilayah Deli Serdang,” kata Kusno Senin (1/7).
Penghancuran jembatan, kata Kusno, menjadi upaya yang efektif untuk melindungi masyarakat dari serangan penjajah.
Peristiwa penghancuran jembatan untuk mencegah Belanda masuk selanjutnya diabadikan menjadi nama jembatan tersebut hingga saat ini.
“Sudah 53 tahun usia jembatan Titi Runtuh, hari ini jembatannya runtuh betulan,” ujar Kusno.
Ironinya, jembatan bersejarah tersebut runtuh karena kelalaian dan tindakan kriminal.
Abaikan Tanda-tanda Bahaya
Masyarakat setempat telah lama menyadari kerusakan pada jembatan. Bahkan, sebulan sebelum ambruk, jembatan ini sudah dalam kondisi miring.

Halaman : 1 2 Selanjutnya