“Kepala Dinas Pertanian sebagai fungsi koordinasi, harus bertanggung jawab bila data-data itu salah. Pemerintah Provinsi harus menegur kabupaten/kota yang telah menyusun data yang salah,” kata Abiyadi.
“Mengapa tahun lalu ada pupuk subsidi yang jumlahnya ribuan ton, tetapi tidak terserap. Yang rugi siapa? Jelas petani,” imbuhnya.
Terlebih, kata dia, tahun ini pemerintah kembali menggelontorkan pupuk subsidi dengan jumlah besar, secara nasional dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau petani tidak bisa menebus, ya sama saja. Tahun lalu saja jumlahnya 4,5 juta ton bersisa, apalagi sekarang. Saya yakin jumlah yang tidak terserap pun makin banyak selama pendataan tidak diperbaiki. Data-data petani penerima kita hanya copy paste dari data-data sebelumnya,” ujar Abiyadi.
BLT Bukan Solusi
Abiyadi menyoroti wacana pemerintah mengganti pupuk subsidi sistem tebus dengan bantuan langsung tunai (BLT) ke rekening petani.
Dia menilai, perubahan ke bentuk uang tunai, di tengah sengkarut data petani penerima, akan menambah situasi semakin runyam.
Abiyadi menyebut ada beberapa persoalan yang akan muncul ketika perubahan ini benar-benar terjadi. Pertama, kata dia, petani penerima tidak akan tepat sasaran.
Penentuan penerima BLT bisa saja hanya berdasarkan kedekatan antara pengurus dengan petani. Berbeda dengan sistem tebus, yang mana petani bisa datang langsung ke kios-kios resmi.
Kedua, lanjutnya, uang yang seharusnya untuk membeli pupuk lebih cenderung beralih untuk keperluan lain di luar pertanian. Misalnya, untuk membeli emas, uang muka pembelian motor, hingga untuk hal lain.
Ketiga, lanjut Abyadi, selisih harga antara nonsubsidi dengan subsidi sangat jauh, sementara uang BLT pemerintah tidak cukup, sehingga petani akan membeli pupuk murah dengan kualitas rendah.
“Akibatnya, pertanian kita akan semakin kacau. Produksi akan menurun drastis. Ujung-ujugnya pemerintah akan impor beras. Sekarang saja akibat perubahan iklim dan El Nino produksi beras nasional anjlok. Apalagi tidak dengan pupuk yang baik,” pungkasnya.(Cr1/topikseru.com)
Halaman : 1 2