TOPIKSERU.COM, MEDAN – Spanduk dengan tulisan “Lawan Raja Jawa yang Zholim” beredar di Kota Medan, hari ini, Jumat (23/8). Hal yang membuat heboh lantaran spanduk berlatar belakang merah putih ini terpasang di sejumlah lokasi.
Dari foto yang topikseru.com terima, selain tulisan “Lawan Raja Jawa yang Zholim”, spanduk ini juga berisi gambar kepalan tangan yang memegang bendera merah putih.
Salah satu lokasi dengan spanduk itu terpasang di Jalan Sisingamangaraja Medan, tepatnya di pagar Kolam Deli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, beberapa spanduk lain juga terlihat terpasang di Jalan Amaliun, dan di sebrang Masjid Raya Al-Mashun Kota Medan.
Tak hanya bertuliskan “Lawan Raja Jawa yang Zholim”, terdapat juga spanduk dengan tulisan “ Kami Menolak Untuk Tidak Bersuara” dengan ilustrasi orang yang sedang menutup mulutnya dengan jari dan diberikan tanda silang.
Kemudian, pada spanduk tersebut terdapat sebuah tagar dengan tulisan “#kawalkonstitusinegara”.
Namun, saat kami melakukan verifikasi ke lokasi, beberapa spanduk tersebut telah hilang.
Hingga kini, belum diketahui siapa dan apa maksud dari tulisan yang tersirat pada spanduk tersebut.
Muasal Narasi “Raja Jawa”
Sebelumnya, narasi “Raja Jawa” ini keluar dari mulut Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dan beredar di masyarakat.
Hal itu diucapkan Bahlil saat penutupan Munas ke-11 Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Dalam pidatonya, Menteri ESDM itu meminta kepada seluruh kader Golkar lebih gencar mengawal pemerintahan Prabowo -Gibran yang menjadi keberlanjutan dari pemerintahan Jokowi – Ma’ruf.
“Jadi kita harus lebih paten lagi, soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu saja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu,” kata Bahlil.
Narasi Raja Jawa ini sempat mendapat respons dari Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Dia mempertanyakan sejak kapan ada “Raja Jawa”.
Presiden ke-5 RI ini bahkan mengkritisi pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil terkait narasi Raja Jawa.
Dia mengatakan apakah Ketua Umum Golkar itu mengerti dengan “Raja Jawa”, sebab dia bukan keturunan Jawa.
“Saya ketawa. Ketawanya, sudah dia ngomong Raja jawa, kayak dia mengerti artinya Raja Jawa, dia kan orang Papua. Makanya saya langsung sambil sarapan ketawa, wih,” kata Megawati di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (22/8).
Megawati bahkan menyentil meminta Bahlil agar memperkenalkannya dengan “Raja Jawa” itu.
“Aku mau kenalan juga deh sama Raja Jawa-nya. Sejak kapan ada Raja Jawa? Awas kamu ya di plintir-plintir. Kapan ada Raja Jawa-nya,” ujar Megawati.
Sementara itu, DPD PDIP Sumatera Utara yang topikseru.com konfirmasi terkait beredarnya spanduk tersebut, mengaku tidak mengetahui hal itu.

“Saya belum mengetahui (soal spanduk),” kata Wakil Ketua Komunikasi Politik DPD PDIP Sumatera Utara Aswan Jaya, Jumat.
Aswan menyebut bahwa tidak ada pembahasan dalam lingkup partai mengenai pemasangan spanduk tersebut.
“Tidak ada,” ucapnya singkat menjawab pertanyaan melalui pesan singkat.
Terpisah, Kepala Satpol PP Medan Rakhmat Adisyah Putra Harahap mengatakan pihaknya tidak mengetahui terkait pemasangan spanduk bertulis “Raja Jawa” tersebut.
“Saya belum mengetahui hal tersebut ya,” kata Rakhmat.(Cr2/topikseru.com)