Dari pertemuan tersebut, Pj Gubernur Aceh Safrizal mengatakan pihak perusahaan beralasan bahwa kehadiran Rara pawang hujan merupakan inisiatif dari pekerja proyek.
Aksi Rara itu bermaksud mengantisipasi hujan yang dapat menggangu pengerjaan proyek.
Bertentangan dengan Nilai dan Budaya
Pj Gubernur menegaskan bahwa praktik tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Syariat Islam dan budaya Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perusahaan mengakui bahwa inisiatif tersebut mereka ambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.
Safrizal juga menegaskan perusahaan juga secepat mungkin membuat pernyataan klarifikasi atas kejadian tersebut, serta menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh.
Pj Gubernur Aceh menekankan bahwa tindakan yang tidak sesuai dengan syariat dan budaya lokal tidak dapat diterima, terlebih lagi dalam konteks proyek besar yang melibatkan banyak pihak.
“Aceh adalah daerah yang sangat menjaga nilai-nilai keislaman, setiap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut harus dihentikan,” tegas Safrizal.(antara/topikseru.com)
Halaman : 1 2