“TPST juga disupport oleh PTAR, dan disana ada CV Sude Marguna,” kata Syaiful.
Selain itu, pembinaan juga dilakukan terhadap Bengkel Sampah. Unit Bank Sampah di Kota Padangsidimpuan, yang dikelola Nazamuddin. Tidak itu saja, PTAR juga menjalin kemitraan dengan Artha Jaya binaan Arma, tokoh senior pegiat sampah di Kota Medan.
Selain menjadi lokasi pengiriman sampah berjenis Jumbo Bag yang dihasilkan dari aktifitas tambang, Artha Jaya juga kerap dilibatkan dalam pelatihan dan pemberdayaan kepada komunitas sekitar tambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita membina dan mensupport mereka,” ucap Syaiful.

Wacana Pengelolaan Sampah yang Lebih Massif
Syaiful mengungkapkan, selain memaksimalkan WSF dan kemitraan bersama komunitas di luar PTAR, pihaknya saat juga telah mewacanakan pengolahan plastik yang lebih massif.
Di antaranya, yakni dengan Pirolisis. Metode ini telah dikembangkan di banyak tempat. Satu metode yang mampu menghasilkan minyak dari proses dekomposisi plastik pada suhu tinggi.
“Untuk referensi Pirolisis, kita akan coba terapkan seperti yang di Bali. Kita sedang ajukan Pirolisis itu, karena kualitas plastik dari PTAR itu kan bagus-bagus, ada yang jenis HDPE (high-density polyethylene) dan ada juga yang LDPE (low-density polyethylene),” imbuh Syaiful.
Selain Pirolisis, konsep lainnya yakni pengadaan Sanitary Land Fill, atau tempat pembuangan sampah di lokasi cekungan tanah yang kemudian dipadatkan dengan menimbunnya dengan tanah.
Meski, menurut Syaiful metode yang dilakukan tidak sesederhana itu. Sanitary Land Fill yang dikonsep pihaknya, akan didisain untuk menghasilkan produk, misalnya untuk menghasilkan gas metan yang dapat digunakan dalam skala rumah tangga.
“Visinya akan jadi sustainable land fill. Saat ini sedang dalam proses DED (Detail Engineering System). Lokasinya di low land (dataran rendah PTAR), masih dalam site PTAR. Jadi pasca tambang ditutup di masa depan, masih bisa digunakan oleh masyarakat,” urai Syaiful.
Komitmen PTAR Diganjar Beragam Penghargaan
Perusahaan tambang emas yang kini dalam pengelolaan PT Agincourt Resources Sharehoulders, memulai produksi tepatnya 24 Juli 2012 ini. Perusahaan ini mengklaim menerapkan standar tinggi dalam setiap aspek pengelolaan.

Terutama di aspek pengelolaan lingkungan hidup, perusahaan ini mengaku tak main-main. Sejumlah agenda terus dilakukan di aspek ini.
Tak heran, perusahaan ini diganjar beragam penghargaan dari berbagai institusi. Teranyar, penghargaan Aditama Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Minerba, oleh Kementerian ESDM.
Sebelumnya, PTAR juga menyabet penghargaan lainnya. Yakni, Indonesia Green and Sustainable Companies Award (IGSCA) 2024 berupa predikat Very Good kategori Best Innovation in ESG Implementation – Manufacturing, serta predikat Good kategori Best Innovation in Circular Economy Implementation.
Penulis : Damai Mendrofa
Editor : Muklis