Cuaca Ekstrim, Nelayan di Tapteng Menjerit

Minggu, 13 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi - Suasana hujan deras mengguyur kawasan laut di Kabupaten Tapanuli Tengah. Foto: Topikseru.com/ Jasman Julius

Ilustrasi - Suasana hujan deras mengguyur kawasan laut di Kabupaten Tapanuli Tengah. Foto: Topikseru.com/ Jasman Julius

TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Cuaca ekstrim melanda kawasan Pantai Barat Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir. Hujan deras, angin kencang dan petir kerap terjadi, bahkan hingga beberapa jam.

Para nelayan pun mengeluhkan kondisi ini, apalagi yang menggantungkan hidup dari menjaring, memancing atau dari hasil Bagan Pancang. Cuaca ekstrim yang juga memicu gelombang tinggi, menyebabkan para nelayan enggan melaut.

Keluhan itu misalnya diungkap Anto Nelly (49). Nelayan Bagan Pancang di Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan. Ia menyebut, dampak cuaca buruk ini sangat merugikan.

“Ini sudah dua hari tidak turun ke laut. Situasi bagan aja tidak tahu, apa sudah roboh apa belum,” ujar Anto kepada Topikseru.com, Minggu (13/10).

Anto mengaku mengelola dua unit Bagan Pancang, Dari sana, ia menghidupi keluarganya. Biasanya, jika cuaca bagus, setiap sore ia sudah berangkat menuju Bagan dan kembali ke rumah membawa ikan pada pagi hari.

“Bila cuaca ekstrim seperti ini, susahlah kita, nggak bisa turun dan juga nggak bisa jemur ikan,” ungkapnya.

Penulis : Jasman Julius

Editor : Damai Mendrofa

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat
Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka
Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!
Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!
Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf
“Habis Asap Terbitlah Sawit”, Komunitas Nonblok Sikukeluang Sindir Perkebunan Sawit Lewat Instalasi Plastik di Medan
Nonblok Ekosistem Ubah Limbah Plastik Jadi Karya Seni: Gerakan “Operasi Asoy” Anak Muda Riau Melawan Sampah
Lurah Perintis dan Warga yang Dorong ke Parit Akhirnya Damai, Wali Kota Medan Angkat Bicara

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:04

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:14

Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:06

Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:16

Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:32

Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf

Berita Terbaru