Misalnya, kata Hardian, yang terjadi terhadap masyarakat adat Sihaporas dengan PT TPL Sektor Aek Nauli, Kabupaten Simalungun. Kemudian, juga terjadi di tanah ulayat Natumingka, Tapanuli Utara.
Hardian menyebut beberapa lokasi lain juga menimbulkan konflik dengan masyarakat, bahkan hingga melaporkan Ketua Adat Sorbatua Siallagan, kendati akhirnya bebas setelah perjuangan masyarakat adat di Pengadilan Tinggi Medan.
Dia mengatakan masyarakat yang terkena dampak terus menyuarakan dengan menggelar demonstrasi mendesak agar menutup PT Toba Pulp Lestari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang menjadi pertanyaan bagi kami PT Toba Pulp Lestari dalam satu tahun menimbulkan banyak permasalahan dan konflik terhadap masyarakat, tetapi pemerintah seolah menutup mata,” ujar Hardian.
HMI Sumut Galang Dukungan
Badko HMI Sumut menduga bahwa masih terus beroperasinya PT TPL di tengah konflik dengan masyarakat di lapangan, sebagai bentuk dugaan persekongkolan untuk memuluskan jalan perusahaan tersebut.
Penulis : Muchlis
Editor : Damai Mendrofa
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya