Menjaga Pesona Mangrove Muara Kalangan

Kamis, 31 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu titik lokasi penanaman Mangrove di Muara Kalangan, Tapteng yang dikelola KTH Mandiri Lestari binaan PT Agincourt Resources. Foto: Topikseru.com/ Damai Mendrofa

Salah satu titik lokasi penanaman Mangrove di Muara Kalangan, Tapteng yang dikelola KTH Mandiri Lestari binaan PT Agincourt Resources. Foto: Topikseru.com/ Damai Mendrofa

“Itu membuktikan, ternyata lebih baik (bibit) yang disini,” imbuh Kisman.

Ekosistem Mangrove Berdampak Besar Kepada Masyarakat

Keberadaan kawasan Mangrove di Muara Kalangan yang meliputi Desa Aek Garut dan Kelurahan Kalangan menurut Kisman selama ini telah memberi dampak besar dan telah dirasakan langsung masyarakat sekitar.

Sebut saja keberadaan ikan, atau Kerang dan Kepiting yang sering diambil oleh warga sekitar untuk dijual. Apalagi datangnya dukungan PTAR yang menebar bibit Kerang dan Kepiting beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kepiting Bakau harganya lebih 100 ribu per kilogram lho,” ungkap Kisman.

Selain dampak langsung, berupa keuntungan karena biota yang hidup dan dapat dipanen, dampak tidak langsung sangat terasa dari vegetasi Mangrove yang menjadi benteng alami bagi daratan.

“Ada namanya disini Pasang Bloro (banjir rob-red). Jika itu terjadi, akan berdampak pada sejumlah desa di Kecamatan Pandan dan Tukka. Memang belum terjadi, tapi kalau saja mangrove ini tidak ada, bisa saja (banjir) terjadi,” tukas Kisman.

Minimnya Keterlibatan Masyarakat

Sayangnya, keterlibatan masyarakat yang selama ini mendapat manfaat dari ekosistem Mangrove di muara itu dalam menjaga kawasan sangatlah minim. Selain penebangan yang hingga kini masih terjadi secara sembunyi-sembunyi, aktifitas penangkapan ikan di kawasan itu, menurut Kisman belum menerapkan teknik yang berkelanjutan.

“Nah, sekarang masyarakat masih ngejar ikan terus. Harapannya, jangan diganggu dulu supaya konservasi berhasil dulu. Ada juga kita sarankan, misalnya menggunakan mata jaring besar, dan bukan mata jaring kecil agar yang kecil bisa lolos. Tapi tetap saja (tidak didengarkan masyarakat),” urai Kisman.

Baca Juga  PTAR Memastikan Air Sisa Hasil Proses Tambang Emas Martabe Aman Bagi Lingkungan
Warga mencari ikan di lokasi rehabilitasi Mangrove
Seorang warga terlihat sedang mencari ikan di kawasan rehabilitasi Mangrove yang dikelola KTH Mandiri Lestari binaan PTAR. Foto: Topikseru.com/ Damai Mendrofa

Hanya mengandalkan KTH Mandiri Lestari dan PTAR secara penuh menjaga kawasan berluasan puluhan hektar itu tentu bukan pilihan tepat. Kisman tak menampik, dukungan berbagai pihak sangat dibutuhkan.

“Harapan kita ada tim kontrol untuk mencegah agar jangan ada aktifitas dulu di kawasan yang sedang dalam proses penanaman. Nah, kita juga berharap ada dukungan terkait pengawasan. Karena kerapnya penebangan,” pungkas Kisman.

Tidak itu saja, Kisman juga menaruh harapan berkembangnya pengelolaan Mangrove di kawasan itu di masa depan. Misalnya soal menghadirkan aktifitas wisata kepada para pengunjung.

“Betul-betul maunya jadi kunjungan wisata, yang dari pantai sana bisa datang kemari, apalagi wisatawan yang cinta mangrove, karena mangrove inilah kulkas bumi,” katanya.

Sedang Persiapkan 30 Ribu Bibit

Puas dalam obrolan, kapal lantas bergerak menuju kembali ke daratan. Hutan Mangrove disini memang memesona dan layak untuk dijaga dengan beragam alasan yang kuat: keindahan, kenyamanan, fungsi alami dan alasan-alasan lain yang sejatinya diberi cuma-cuma oleh semesta.

Tak lama, kapal bersandar di pelabuhan kecil, yang menjadi pusat pembibitan Mangrove. Terdapat 2 pondok yang sengaja dibangun dengan dukungan PTAR. 1 pondok berada di tepian air, yang dindingnya dipajang tulisan terkait larangan merusak Mangrove. Bangunan lainnya menjadi tempat tinggal seorang anggota kelompok yang bertugas menjaga lokasi pembibitan.

Lokasi pembibitan Mangrove di Muara Kalangan
Koordinator Lapangan Kelompok Tani Hutan (KTH) Mandiri Lestari, Abdul Kisman Sibuea saat menunjukkan lokasi pembibitan Mangrove. Foto: Topikseru.com/ Damai Mendrofa

Menurut Kisman, saat ini sebanyak 30 ribu bibit sedang dipersiapkan untuk selanjutnya ditanam di beberapa titik. Bibit-bibit itu dipersiapkan selama 2 bulan sebelum penanaman. Meski, ada juga bibit yang sengaja dibiarkan tumbuh tinggi yang peruntukannya di lokasi tanam yang memiliki ketinggian air 1 meter.

Penulis : Damai Mendrofa

Editor : Muklis

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Aksi Women’s March Medan: Usung “Kelompok Rentan Tunjang Rezim Kekuasaan”
Pertamina Patra Niaga Tambah 146 Ribu Pasokan Elpiji 3 Kg di Sumut Saat Libur Maulid Nabi
Jasa Marga: 20 Ribu Kendaraan Masuk Kota Medan saat Libur Maulid Nabi
SEPTEMBER HITAM: Aksi Kamisan Medan Peringati 21 Tahun Munir dan Korban Ricuh Unjuk Rasa
Keracunan Program MBG: Ratusan Pelajar SMA di Kisaran Sakit Perut
Didatangi Massa Aksi, Ketua DPRD Sumut Akhirnya Temui Massa: Janji Berbenah
Di Tengah Gejolak Demonstrasi, Rutan Kelas I Medan Gelar Doa Bersama untuk Keselamatan Negeri
Mahasiswa USU Geruduk Markas Polda Sumut: Bentangkan Spanduk “Copot Kapolda Sumut” hingga “Solidaritas untuk Affan Kurniawan”

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 18:23

Aksi Women’s March Medan: Usung “Kelompok Rentan Tunjang Rezim Kekuasaan”

Sabtu, 6 September 2025 - 16:02

Pertamina Patra Niaga Tambah 146 Ribu Pasokan Elpiji 3 Kg di Sumut Saat Libur Maulid Nabi

Sabtu, 6 September 2025 - 15:17

Jasa Marga: 20 Ribu Kendaraan Masuk Kota Medan saat Libur Maulid Nabi

Kamis, 4 September 2025 - 22:07

SEPTEMBER HITAM: Aksi Kamisan Medan Peringati 21 Tahun Munir dan Korban Ricuh Unjuk Rasa

Rabu, 3 September 2025 - 23:29

Keracunan Program MBG: Ratusan Pelajar SMA di Kisaran Sakit Perut

Berita Terbaru