Aspal di jalan ini nyaris tak terlihat dan berganti dengan lubang yang kian dalam dan penuh dengan genangan air.
Kondisi tersebut kerap dikeluhkan warga dan meminta Bobby menepati janji kampanyenya yang mengatakan akan membuat jalan di Medan mulus tak berlubang.
“Kemarin saya lihat ada postingan Pak Bobby melihat jalan rusak di Nias. Ngapain jauh-jauh ke Nias Pak, ini Jalan Marsabut masih hancur parah,” kata Arif, seorang warga Medan, Senin (4/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Arif mengatakan jalan tersebut sudah tidak layak disebut jalan, tetapi lebih tepatnya kubangan kerbau.
Dia menjelaskan terdapat beberapa titik yang kondisi jalan juga parah, misalnya di jalan dekat Hotel Cello De Paris yang tembus ke Jalan Ayahanda Medan.
“Kalau panas jalan ini berdebu sekali, kalau hujan seperti kubangan kerbau. Ini saja janji Pak Bobby belum terealisasi. Kami berharap jalan ini segera diperbaiki,” harapnya.
Bobby Kritik Edy
Sebelumnya, Bobby Nasution sempat mengkritisi kepemimpinan Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumut.
Hal itu terjadi saat pengundian nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut pada Pilgub Sumut 2024, Selasa (24/9) malam.
Saling sindir keduanya bermula saat Bobby Nasution dalam pidatonya seusai pencabutan nomor urut pasangan calon, menyinggung kondisi infrastruktur jalan di Sumatera Utara.
Bobby dalam pidatonya membandingkan kondisi jalan dua provinsi tetangga Sumut, yakni Provinsi Aceh dan Sumatera Barat.
“Kita sering dengar cerita klasik sekali, kalau kita jalan-jalan dari Aceh, dari Sumatera Barat. Kalau disupirin, begitu datang ke Sumatera Utara, kita bisa tahu kapan sampainya. Kapan kita tahu, saat kepala kita kejedut, benjol kepala kita. Karena infrastrukturnya mungkin belum merata,” kata Bobby Nasution.
Selain menyindir soal infrastruktur yang belum merata, Bobby juga menyinggung anggaran Rp 2,7 triliun yang menjadi proyek multiyear untuk pembangunan infrastruktur jalan di era pemerintahan Edy Rahmayadi.
Penulis : Muchlis
Editor : Damai Mendrofa
Halaman : 1 2