Dia mengatakan sekelompok orang berambut cepak diduga aparat negara itu beramai-ramai menganiaya pria 60 tahun tersebut tanpa belas kasihan.
“Kami datang ke sini untuk menuntut keadilan kepada kami. Dia (oknum TNI diduga penyerang pemukiman) pelindung kenapa dia pembunuh,” ucap Herna, di depan Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, Sabtu (9/11).
Herna menyebut belasan korban mengalami luka-luka akibat penyerangan tersebut dan satu orang korban meninggal dunia. Tujuh di antaranya mengalami luka parah.
Sedangkan dari tujuh korban luka parah, satu di antaranya tangannya hampir putus akibat ditebas pelaku. Dia memperkirakan kejadian berlangsung pada Jumat (8/11) sekitar pukul 22:30 WIB hingga Sabtu dini hari.
“Mungkin ada 100 (penyerang) berseragam preman dan berseragam lengkap menyerbu. Rumah didobrak dan orang-orang diseret,” ujar Herna.
Terkait penyebab penyerangan oleh kelompok diduga oknum anggota TNI, Herna mengaku tidak mengetahui.
Menurutnya, warga setempat tidak pernah bermusuhan dengan pihak TNI di Batalyon Armed.
“Setahu kami satu kampung Sibiru-biru ini kami tidak bermusuhan dengan (TNI) Armed,” kata Herna.
Atas kejadian ini, warga Kecamatan Sibiru-biru meminta Pangdam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan mengungkap siapa saja pelakunya dan memecat mereka dari TNI.
Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi topikseru.com kepada Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha, SIP, MTr (Han) terkait peristiwa tersebut belum mendapat respons.












