Scroll untuk baca artikel
Daerah

Cerita Sri Korban Penyerangan TNI di Sibiru-biru: Motor Ditendang Sampai Saya Masuk Parit

×

Cerita Sri Korban Penyerangan TNI di Sibiru-biru: Motor Ditendang Sampai Saya Masuk Parit

Sebarkan artikel ini
Penyerangan TNI
Sri Ulina Perangin-angin (35), menceritakan pengalamannya usai mengalami serangan brutal oleh sejumlah prajurit Artileri Batlyon Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, Senin (11/11). Foto: Topikseru.com

Tanpa aba-aba, dia dan sepeda motornya terjungkal ke dalam parit.

“Aku parkir di pinggir jalan, datanglah tentara itu. Ditunjang (ditendang) motorku. Aku dan motorku masuk ke dalam parit,” kata Sri menceritakan kejadian malam itu.

Dalam kondisi ketakutan, Sri berupaya sekuat tenaga keluar dari parit kemudian berlari ke rumah salah satu warga.

Sri bersembunyi di rumah tersebut hingga pukul 02.00 WIB. Setelah situasi mulai mereda baru lah dia memberanikan diri pulang ke rumah orangtuanya.

Akibat peristiwa itu, Sri mengalami luka pada bagian tangan, paha dan juga area perut sebelah kiri.

“Sudah hampir 3 hari aku di sini. Sementara ini tidak keluar dulu,” ujar Sri.

“Aku masih takut pulang ke rumah,” imbuhnya.

Peristiwa penyerangan brutal prajurit TNI AD dari Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan ini menyebabkan seorang warga bernama Raden Aliman Barus (62), meninggal dunia.

Baca Juga  Tragis! Bocah di Boyolali Dituduh Curi Celana Dalam, Digebuk Hingga Kuku Dicabut

Sedangkan belasan orang lainnya mengalami luka-luka dari luka ringan hingga berat.

Selain itu, para prajurit itu juga dilaporkan membawa sejumlah alat mulai dari senjata tajam, benda tumpul, dan menganiaya pria yang berada di lokasi.

Mereka bahkan sampai masuk ke dalam rumah warga dan menganiaya beberapa orang.

Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen TNI Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas tindakan anak buahnya tersebut.

Hal itu disampaikan Pangdam saat menghadiri prosesi adat pemakaman Raden Barus di Desa Selamat pada Minggu (10/11).

“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Kodam I Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalau pun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Letjen TNI Mochammad Hasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *