TOPIKSERU.COM, SIBOLGA – Warga Kelurahan Hutabarangan, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga mengeluhkan perpindahan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Para warga tersebut, khususnya yang bermukim sekitar 300 meter dari lokasi TPA yang berada di kawasan perbukitan Parombunan.
Mendrofa (25), kepada Topikseru.com, Minggu (17/11) mengaku, sebelum perpindahan itu situasi aman-aman saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setelah pembuangan sampah pindah, lokasi rumah kami sering tertimpa longsoran sampah,” ucapnya.
Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung sampah di TPA ini menyebut, ada enam keluarga yang telah membangun rumah di bawah perbukitan. Dan sejak perpindahan TPA, beberapa kali telah terjadi longsor.
“Kami tidak sanggup membeli tapak rumah di pinggir jalan karena mahal. Makanya kami beli yang murah, iya dapat di bawah perbukitan ini, daripada ngontrak terus,” keluhnya.
Ia menuturkan, di TPA tersebut setiap harinya banyak truk yang keluar masuk membawa sampah. Selain truk, ada becak roda tiga dan mobil.
“Pagi ada tujuh truk, malam lima (truk), tambah kendaraan lainnya setiap hari membuang sampah ke lokasi ini,” imbuhnya.
Berharap Perhatian Pemko Sibolga
Ia pun berharap, Pemerintah Kota Sibolga memberi perhatian dalam masalah ini, sebelum ada korban jiwa.
“Kami tidak tahu mau mengadu dan mengeluh pada siapa. Ada yang bilang langsung pada Bapak Walikota, bagaimana bisa orang kecil seperti kami bertemu Pak Wali,” ujarnya.
Warga lainnya, Lidana (51) mengaku hal yang sama. Ia menyebut rumahnya baru-baru ini terkena longsoran sampah.
“Padahal rumah itu baru kita perbaiki, karena hujan lebat, sampah yang dari di atas, longsor menimpa rumah,” ucap Lidiana.
Ia pun berharap, ada solusi dari Pemko Sibolga terhadap masalah yang kini mereka hadapi.
“Kalau bisa, Pemko Sibolga mencari lokasi baru buat kita tempati, agar kami enam keluarga yang menetap di sana dapat pindah dari lokasi tersebut,” katanya.
Berdasarkan informasi, TPA saat ini merupakan lokasi baru yang dibuka oleh PKPLH Sibolga belum lama ini.
Perpindahan tersebut diduga akibat sudah penuhnya kawasan TPA yang lama. Namun, lokasi saat ini agaknya berada di dataran lebih tinggi dibanding tempat sebelumnya.
Penulis : Jasman Julius
Editor : Damai Mendrofa