TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Pasar Pandan yang berada di kawasan Terminal Baru, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal ada banyak pedagang yang menggantungkan hidup di pasar ini.
Mirisnya, pasar tradisional ini hampir 20 tahun terbengkalai dan tidak ter-manajemen dengan baik. Kondisi ini berdampak pada pendapatan pedagang yang saban hari berjualan di sini.
Saat topikseru.com menyambangi kawasan ini, belum ada tanda-tanda yang terlihat bahwa Pasar Pandan dan Terminal Baru itu segera difungsikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kawasan yang semestinya menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat ini hanya aktif dua kali dalam sepekan, yakni saat pasar dibuka pada Selasa dan Sabtu.
Pasar Pandan di Tapanuli Tengah tak bernasib mujur seperti pasar tradisional yang ada di negara Jiran Malaysia. Meski memiliki nama yang sama, Pasar Pandan di Johor Bahru, Malaysia, sukses menjadi nadi ekonomi.
Kendati demikian, para pedagang yang menggantungkan hidup di Pasar Pandan Tapteng tak surut semangat. Meski kondisi pasar sepi pembeli, mereka tetap menjajakan jualannya.
Seperti halnya yang diungkapkan seorang pedagang Boru Aritonang (61) yang setiap pekan selalu berjualan di Pasar Pandan.
Meski telah menjajakan jualan hampir 20 tahun di pasar tersebut, Boru Aritonang masih berharap pasar tradisional di Tapanuli Tengah ini kembali bergairah.
“Sudah 20 tahun saya jualan di sini, tetapi belum ada tanda-anda pasar ini akan ramai,” ucap Boru Aritonang.
Dia menceritakan bahwa pasar ini telah menjadi tempat menggantungkan hidup sehari-hari.
Namun, kondisi pasar yang sepi membuat Boru Aritonang tidak berharap yang lebih, untuk dapat memenuhi hidup sudah cukup baginya. Kadang ketika ada rezeki dapat untung lebih itu yang dilipat dan ditabung.
Penulis : Jasman Julius
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2 Selanjutnya