Pasar Pandan 20 Tahun Terbengkalai, Pedagang Tetap Berjualan Meski Sepi Pembeli

Senin, 6 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Boru Aritonang (61), seorang pedagang di Pasar Pandan Tapteng yang tetap menjajakan jualan meski kondisi sepi, Sabtu (4/1). Foto: Topikseru.com/ Jasman Julius

Boru Aritonang (61), seorang pedagang di Pasar Pandan Tapteng yang tetap menjajakan jualan meski kondisi sepi, Sabtu (4/1). Foto: Topikseru.com/ Jasman Julius

TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Pasar Pandan yang berada di kawasan Terminal Baru, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal ada banyak pedagang yang menggantungkan hidup di pasar ini.

Mirisnya, pasar tradisional ini hampir 20 tahun terbengkalai dan tidak ter-manajemen dengan baik. Kondisi ini berdampak pada pendapatan pedagang yang saban hari berjualan di sini.

Saat topikseru.com menyambangi kawasan ini, belum ada tanda-tanda yang terlihat bahwa Pasar Pandan dan Terminal Baru itu segera difungsikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kawasan yang semestinya menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat ini hanya aktif dua kali dalam sepekan, yakni saat pasar dibuka pada Selasa dan Sabtu.

Pasar Pandan di Tapanuli Tengah tak bernasib mujur seperti pasar tradisional yang ada di negara Jiran Malaysia. Meski memiliki nama yang sama, Pasar Pandan di Johor Bahru, Malaysia, sukses menjadi nadi ekonomi.

Baca Juga  Banjir Bandang Terjang Sejumlah Desa di Tapanuli Selatan

Kendati demikian, para pedagang yang menggantungkan hidup di Pasar Pandan Tapteng tak surut semangat. Meski kondisi pasar sepi pembeli, mereka tetap menjajakan jualannya.

Seperti halnya yang diungkapkan seorang pedagang Boru Aritonang (61) yang setiap pekan selalu berjualan di Pasar Pandan.

Meski telah menjajakan jualan hampir 20 tahun di pasar tersebut, Boru Aritonang masih berharap pasar tradisional di Tapanuli Tengah ini kembali bergairah.

“Sudah 20 tahun saya jualan di sini, tetapi belum ada tanda-anda pasar ini akan ramai,” ucap Boru Aritonang.

Dia menceritakan bahwa pasar ini telah menjadi tempat menggantungkan hidup sehari-hari.

Namun, kondisi pasar yang sepi membuat Boru Aritonang tidak berharap yang lebih, untuk dapat memenuhi hidup sudah cukup baginya. Kadang ketika ada rezeki dapat untung lebih itu yang dilipat dan ditabung.

Penulis : Jasman Julius

Editor : Muchlis

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat
Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka
Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!
Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!
Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf
“Habis Asap Terbitlah Sawit”, Komunitas Nonblok Sikukeluang Sindir Perkebunan Sawit Lewat Instalasi Plastik di Medan
Nonblok Ekosistem Ubah Limbah Plastik Jadi Karya Seni: Gerakan “Operasi Asoy” Anak Muda Riau Melawan Sampah
Lurah Perintis dan Warga yang Dorong ke Parit Akhirnya Damai, Wali Kota Medan Angkat Bicara

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:04

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:14

Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:06

Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:16

Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:32

Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf

Berita Terbaru