Meski telah menjajakan jualan hampir 20 tahun di pasar tersebut, Boru Aritonang masih berharap pasar tradisional di Tapanuli Tengah ini kembali bergairah.
“Sudah 20 tahun saya jualan di sini, tetapi belum ada tanda-anda pasar ini akan ramai,” ucap Boru Aritonang.
Dia menceritakan bahwa pasar ini telah menjadi tempat menggantungkan hidup sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, kondisi pasar yang sepi membuat Boru Aritonang tidak berharap yang lebih, untuk dapat memenuhi hidup sudah cukup baginya. Kadang ketika ada rezeki dapat untung lebih itu yang dilipat dan ditabung.

“Suami saya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Jadi, tidak ada pilihan lain selain bertahan berjualan di sini,” ujar Boru Aritonang.
“Memang dapat kiriman dari anak-anak, tapi tidaklah cukup, karena masih ada tanggungan satu orang lagi anak yang masih sekolah,” imbuhnya.
Penulis : Jasman Julius
Editor : Muchlis
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya