Miris, Warga di Tapteng Ini 10 Tahun Hidup dengan Kondisi Jalan Rusak

Minggu, 12 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi Jalan di Lorong 4 Lobu, Desa Kebun Pisang Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah yang sudah 10 tahun tidak mendapatkan perbaikan. Foto: Topikseru.com/ Jasman Julius

Kondisi Jalan di Lorong 4 Lobu, Desa Kebun Pisang Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah yang sudah 10 tahun tidak mendapatkan perbaikan. Foto: Topikseru.com/ Jasman Julius

TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Warga di Desa Kebun Pisang, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), khususnya yang tinggal di Lorong 4 Lobu, mengeluhkan kondisi infrastruktur yang telah kopak-kapik.

Kondisi tersebut mereka rasakan terbilang cukup lama, hampir 10 tahun kondisi jalan yang saban hari mereka lewati dalam kondisi rusak parah.

Dana Desa yang mereka tunggu-tunggu agar bisa membenahai infrastruktur nyatanya tak pernah hadir di lorong ini. Padahal, jalan yang rusak merupakan akses utama bagi warga untuk menggerakkan roda ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Hanya sekali jalan ini diperbaiki, sekitar 10 tahun yang lalu. Itu pun kata kepala desa kepada masyarakat anggaran dari pemerintah kabupaten,” beber D Zebua kepada topikseru.com, Minggu (12/1).

Dia mengatakan selama 3 periode kepemimpinan Kepala Desa Mugiarto, hanya sekali jalan ke lorong 4 Lobu diperbaiki.

Baca Juga  Donald Trump Unggul Sementara Pilpres AS Hasil Hitung Cepat

Zebua menjelaskan di lorong 4 Lobu ini terdapat 40 kepala keluarga dan selama 10 tahun saban hari harus melalui jalan rusak.

“Bantuan seperti Bansos, PKH, memang ada warga sebagian yang menerima, tetapi itu dari (bantuan) pemerintah pusat. Sedangkan dana desa tidak ada sama sekali,” ujar Zebua.

Zebua juga mengaku kerap menanyakan kepada kepala lingkungan terkait dana desa yang tak kunjung warga Lorong 4 Lobu rasakan manfaatnya.

“Kepling malah menjawab dengan alasan kalau di lorong 4 warganya tidak bisa diatur,” ungkap Zebua.

Warga lainnya, S Batee yang ditemui topikseru.com juga mengungkapkan hal yang sama. Dia bahkan mengaitkan kondisi yang dialami warga Lorong 4 Lobu dengan pilihan politik.

Dia menduga pembangunan infrastruktur dari dana desa tidak masuk ke tempat mereka lantaran sedikit yang mendukung kepala desa saat pemilihan.

Penulis : Jasman Julius

Editor : Muchlis

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka
Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!
Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!
Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf
“Habis Asap Terbitlah Sawit”, Komunitas Nonblok Sikukeluang Sindir Perkebunan Sawit Lewat Instalasi Plastik di Medan
Nonblok Ekosistem Ubah Limbah Plastik Jadi Karya Seni: Gerakan “Operasi Asoy” Anak Muda Riau Melawan Sampah
Lurah Perintis dan Warga yang Dorong ke Parit Akhirnya Damai, Wali Kota Medan Angkat Bicara
Geger! Puluhan Siswa di Toba Keracunan Program MBG, BGN Segel SPPG Pardomuan Nauli

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:14

Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:06

Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:16

Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:32

Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf

Minggu, 19 Oktober 2025 - 19:57

“Habis Asap Terbitlah Sawit”, Komunitas Nonblok Sikukeluang Sindir Perkebunan Sawit Lewat Instalasi Plastik di Medan

Berita Terbaru