Pukat Trawl Jadi Ancaman, Ekonomi Nelayan di Tapteng Merosot

Selasa, 14 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pukat harimau atau trawl

Ilustrasi pukat harimau atau trawl

TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Keberadaan pukat trawl terus menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat nelayan tradisional khususnya di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kota Sibolga.

Selain berdampak bagi ekosistem laut, kehidupan ekonomi masyarakat nelayan tradisional yang menggantungkan hidup dari hasil mencari ikan, pun kian merosot.

Setidaknya keluhan itu yang kerap diterima Lurah Lubuk Tukko Baru, Lodewik Fraus Seran Marpaung, dari beberapa warganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lodewik mengatakan beberapa masyarakat yang notabene sebagai nelayan sengaja menemuinya mengadukan kondisi ekonomi mereka karena hasil tangkapan ikan terus berkurang.

“Keluhan warga ini hasil tangkapan terus menurun, membuat masyarakat resah dan tidak tahu harus berbuat apa,” kata Lodewik kepada topikSeru.com, Senin (13/1).

Baca Juga  AKBP Basa Emden Banjarnahor Terima Apresiasi Selama Bertugas

Dia mengatakan tak jarang warga turut menitipkan harapan agar menyampaikan kondisi ini kepada pemangku kebijakan sehingga pukat trawl ditertibkan dari wilayah tangkap nelayan tradisional.

“Akibatnya banyak BPJS kesehatan warga lubuk Tukko Baru yang menunggak,” ujar Lurah Tukko Baru Lodewik.

Kepada warga Lodewik meyakinkan akak menyampaikan keluhan tersebut dan memperjuangkan agar warganya bisa mendapatkan bantuan.

“Saya akan terus berupaya agar warga di kelurahan ini mendapatkan penghidupan yang layak, dengan pendekatan kepada Kepala Daerah, supaya memperbanyak program yang menyentuh langsung kepada masyarakat,” kata Lodewik.

Penulis : Jasman Julius

Editor : Muchlis

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat
Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka
Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!
Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!
Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf
“Habis Asap Terbitlah Sawit”, Komunitas Nonblok Sikukeluang Sindir Perkebunan Sawit Lewat Instalasi Plastik di Medan
Nonblok Ekosistem Ubah Limbah Plastik Jadi Karya Seni: Gerakan “Operasi Asoy” Anak Muda Riau Melawan Sampah
Lurah Perintis dan Warga yang Dorong ke Parit Akhirnya Damai, Wali Kota Medan Angkat Bicara

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:04

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:14

Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:06

Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:16

Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:32

Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf

Berita Terbaru