TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah Sugeng Ryanta menanggapi terkait kondisi Terminal Pandan yang terbengkalai selama 20 tahun. Dia mengatakan permasalahan terminal tersebut akan diurus oleh pemerintahan Bupati Tapteng terpilih.
Pj Bupati Sugeng mengatakan permasalahan terminal tersebut sangat kompleks sehingga memerlukan penanganan yang serius.
“Biar nanti diurus oleh Bupati terpilih saja. Untuk sementara saya fokus mengurus kepentingan yang dibutuhkan masyarakat,” kata Pj Bupati Sugeng Ryanta, Rabu (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sugeng juga belum bisa memberikan usulan atau rencana kepada Bupati terpilih terkait penanganan Terminal Pandan yang terbengkalai selama puluhan tahun.
Menurutnya, untuk menyelesaikan terminal tersebut perlu melibatkan banyak pihak dan memerlukan komitmen bersama.
“Jadi bukan porsi saya,” ujar Sugeng.
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah ini selama menjabat sebagai Penjabat Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) banyak menyelesaikan berbagai persolan di wilayah tersebut.
Namun, dia mengatakan untuk persoalan yang satu ini dia berharap kepada Bupati terpilih Masinton Pasaribu bisa menyelesaikan.
“Jadi untuk Terminal Pandan nanti ya, biar Bupati terpilih yang mengurus,” tegas Sugeng.
Kondisi Terminal Pandan yang berdampingan dengan pasar tradisional Pasar Pandan, sangat memprihatinkan setelah terbengkalai selama 20 tahun.
Pasar yang ada di terminal tersebut hanya dibuka dua kali seminggu tepatnya Selasa dan Sabtu.
Salah seorang warga Kelurahan Pasar Baru, yang tidak jauh dari lokasi terminal kepada topikseru.com mengungkapkan hal tersebut.
“Sudah lama terminal itu dibangun, namun sampai saat ini belum digunakan,” kata Jojor, Minggu (15/12/2024) lalu.
Tempat Pedagang Menggantungkan Hidup
Pasar Pandan yang berada di kawasan Terminal Baru, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal ada banyak pedagang yang menggantungkan hidup di pasar ini.
Mirisnya, pasar tradisional ini hampir 20 tahun terbengkalai dan tidak ter-manajemen dengan baik. Kondisi ini berdampak pada pendapatan pedagang yang saban hari berjualan di sini.
Saat topikseru.com menyambangi kawasan ini, belum ada tanda-tanda yang terlihat bahwa Pasar Pandan dan Terminal Baru itu segera difungsikan.
Kawasan yang semestinya menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat ini hanya aktif dua kali dalam sepekan, yakni saat pasar dibuka pada Selasa dan Sabtu.
Pasar Pandan di Tapanuli Tengah tak bernasib mujur seperti pasar tradisional yang ada di negara Jiran Malaysia. Meski memiliki nama yang sama, Pasar Pandan di Johor Bahru, Malaysia, sukses menjadi nadi ekonomi.
Kendati demikian, para pedagang yang menggantungkan hidup di Pasar Pandan Tapteng tak surut semangat. Meski kondisi pasar sepi pembeli, mereka tetap menjajakan jualannya.
Seperti halnya yang diungkapkan seorang pedagang Boru Aritonang (61) yang setiap pekan selalu berjualan di Pasar Pandan.
Meski telah menjajakan jualan hampir 20 tahun di pasar tersebut, Boru Aritonang masih berharap pasar tradisional di Tapanuli Tengah ini kembali bergairah.
“Sudah 20 tahun saya jualan di sini, tetapi belum ada tanda-anda pasar ini akan ramai,” ucap Boru Aritonang.
Dia mengatakan bahwa pasar ini telah menjadi tempat menggantungkan hidup sehari-hari.
Penulis : Jasman Julius
Editor : Muchlis