Kombes Rantau menyebut empat bom peninggalan masa lalu itu berjenis mortir, granat, proyektil, dan bom TNT (Trinitrotoluene).
Selain butuh personel dengan keterampilan khusus, pemusnahan bom tersebut menggunakan metode khusus dan penuh perhitungan untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar.
Dia menyebut lokasi pemusnahan bom juga telah dipersiapkan dengan memperhatikan keselamatan.
“Keempat bom berbahaya tersebut membutuhkan penanganan khusus karena punya daya ledak yang tinggi,” ujar Kombes Rantau.
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya