Soal Biaya Program RTLH, Begini Penjelasan Kadis Perkim

Jumat, 31 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman ( Perkim) Tapteng, Winner Napitupulu. Foto: Istimewa

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman ( Perkim) Tapteng, Winner Napitupulu. Foto: Istimewa

TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Tapanuli Tengah Winner Napitupulu memberikan penjelasan terkait besaran biaya program rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Winner Napitupulu mengatakan bila sumber pendanaan program rehab rumah RTLH berasal dari APBD Tapteng, anggaran satu unit sebesar Rp 35 juta, dengan rincian Rp 30 juta bahan bangunan dipotong pajak dan Rp 5 juta upah tukang.

Sedangkan bila sumber dananya berasal dari CSR yang dikelola oleh Papdesi, besaran anggaran Rp 25 juta ditambah upah tukang dan bahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi jumlah bantuan berbeda, tergantung sumber dananya,” ujar Winner.

Baca Juga  Warga Tapteng yang Tinggal di Gubuk Ini Akhirnya Terima Bantuan Rehab Rumah

Dia juga menjelaskan bahwa bentuk dan ukuran rumah pada program RTLH menyesuaikan dengan standar dari Dinas Perkim.

“Tetapi apabila ada perubahan luas bangunan atau bahan bangunan, maka dibebankan pada swadaya si penerima bantuan,” ujar Kadis Perkim.

Winner juga menjelaskan terkadang ada juga bantuan dari Camat, Lurah atau Kades untuk mendukung program tersebut dalam bentuk gotong- royong sebagai perhatian kepada warga.

“Untuk bahan, biayanya cukup cuma untuk upah tukang yang harus dipikirkan penambahannya,” ujar Winner.

Dia menambahkan bahwa Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta saat ini fokus pada pelayanan masyarakat dengan maksimal.

“Semoga beliau panjang umur dan sehat-sehat saja,” pungkasnya.

Penulis : Jasman Julius

Editor : Muchlis

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat
Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka
Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!
Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!
Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf
“Habis Asap Terbitlah Sawit”, Komunitas Nonblok Sikukeluang Sindir Perkebunan Sawit Lewat Instalasi Plastik di Medan
Nonblok Ekosistem Ubah Limbah Plastik Jadi Karya Seni: Gerakan “Operasi Asoy” Anak Muda Riau Melawan Sampah
Lurah Perintis dan Warga yang Dorong ke Parit Akhirnya Damai, Wali Kota Medan Angkat Bicara

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:04

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:14

Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:06

Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:16

Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:32

Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf

Berita Terbaru