Larangan Pengecer Jual LPG 3 Kg, Warga Medan Respons Begini

Senin, 3 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut salurkan LPG 3 Kg di Sumatera Utara. Foto: Dok.Pertamina Patra Niaga

PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut salurkan LPG 3 Kg di Sumatera Utara. Foto: Dok.Pertamina Patra Niaga

TOPIKSERU.COM, MEDAN – Kebijakan pemerintah tentang larangan penjualan gas LPG 3 kg secara eceran menimbulkan reaksi yang beragam dari sejumlah warga di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Kebijakan itu disetujui oleh sebagian pedagang karena dianggap meringankan biaya masyarakat, sebaliknya sebagian lainnya menolak karena dianggap menyulitkan.

Beni (32), seorang pengecer gas LPG 3 kg, di Jalan Bunga Cempaka, Kecamatan Medan Selayang, menilai jika kebijakan tersebut tepat karena meringankan biaya masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terlebih, persoalan selisih harga di toko eceran dengan pangkalan sangat jauh berbeda.

“(Kebijakan) itu udah tepat menurutku, soalnya harga eceran ini cukup jauh juga dari harga pangkalan, aku aja jualnya Rp 22 ribu per tabung, yang lain mungkin ada yang sama atau beda seribu,” ujarnya saat diwawancarai, Senin (3/1/).

Baca Juga  Presiden Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol di Kertanegara

Menurutnya, harga di pangkalan memang jauh lebih menguntungkan masyarakat ketimbang membeli di eceran.

“Harga pangkalan itu Rp 17 ribuan per tabung. Kebijakan itu udah pas aku rasa, supaya gas ini juga balik lagi ke warga,” jelasnya.

Namun, terkait jam operasional pangkalan yang relatif lebih singkat, dia berharap pemerintah mempertimbangkannya.

Penulis : Zei

Editor : Muchlis

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat
Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka
Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!
Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!
Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf
“Habis Asap Terbitlah Sawit”, Komunitas Nonblok Sikukeluang Sindir Perkebunan Sawit Lewat Instalasi Plastik di Medan
Nonblok Ekosistem Ubah Limbah Plastik Jadi Karya Seni: Gerakan “Operasi Asoy” Anak Muda Riau Melawan Sampah
Lurah Perintis dan Warga yang Dorong ke Parit Akhirnya Damai, Wali Kota Medan Angkat Bicara

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:04

81 Siswa SMPN 1 Laguboti Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Bobby Nasution Pastikan Semua Sudah Sehat

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:14

Diduga Sopir Mengantuk, Bus ALS Medan–Padang Tabrak Warung Warga di Labusel, 5 Luka-Luka

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:06

Kelompok Tani Hutan di Langkat Diintimidasi Diduga oleh Aparat TNI, WALHI Sumut Angkat Bicara!

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:16

Bus ALS Medan–Padang Tabrak Empat Warung dan Terbalik di Labuhan Batu Selatan, Sopir Kabur!

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:32

Kombat Ultimatum Garuda Indonesia & Avsec Kualanamu, Siap Kerahkan Ribuan Massa Jika Tak Minta Maaf

Berita Terbaru