Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

Memanfaatkan Halaman Sempit Jadi Kebun, Mantan Pekerja PHK di Medan Raup Rp 4 Juta dari Panen Kacang Panjang

×

Memanfaatkan Halaman Sempit Jadi Kebun, Mantan Pekerja PHK di Medan Raup Rp 4 Juta dari Panen Kacang Panjang

Sebarkan artikel ini
urban farming
Sariadi sedang memanen kacang panjang di lahan sempit belakang rumahnya, di Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Kamis (30/10/2025). Topikseru.com/Agus Sinaga

Topikseru.com – Di tengah tekanan ekonomi dan keterbatasan lahan perkotaan, sejumlah warga kota memilih mengubah pekarangan rumah menjadi kebun produktif atau urban farming. Salah satunya adalah Sariadi (52), warga Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, yang memanfaatkan halaman belakang rumahnya untuk bercocok tanam setelah mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Pria paruh baya itu menceritakan, Kamis (30/10/2025), bahwa keputusan bertani di lahan sempit dilatarbelakangi kebutuhan ekonomi dan keinginannya untuk tetap produktif di masa pensiun dini.

“Sehabis di-PHK, saya manfaatkan lahan sempit ini jadi pemasukan,” ujarnya.

Tanam Kacang Panjang, Rencanakan Tanam Cabai

Saat ini Sariadi menanam kacang panjang yang memiliki masa panen relatif singkat, hanya sekitar dua bulan. Dari kebunnya yang terbatas, ia mengaku memperoleh panen yang cukup membantu kebutuhan rumah tangga.

“Kalau ditotal, panen kacang panjang ini menghasilkan sekitar Rp 4.000.000, cukup untuk kebutuhan harian,” katanya.

Selain kacang panjang, Sariadi berencana menanam cabai rawit caplak di musim tanam berikutnya.

Dia memanfaatkan ruang pinggiran bedeng untuk menanam cabai sebagai upaya diversifikasi produksi sekaligus meningkatkan nilai jual hasil panen.

Tantangan Bertani di Perkotaan

Di balik keberhasilan panen, Sariadi mengakui sejumlah kendala yang harus dihadapi petani kota. Permodalan menjadi salah satu hambatan utama; biaya pupuk dan obat hama yang terus meningkat memberatkan usaha pertanian skala kecil.

Dia juga pernah mengalami gagal panen karena serangan hama.