Topikseru.com – Tren fast fashion terus memicu peningkatan limbah tekstil di Indonesia, khususnya di wilayah perkotaan. Menyikapi fenomena itu, pelaku usaha lokal Nauli Ecoprint menghadirkan solusi fesyen ramah lingkungan untuk kalangan muda yang ingin tetap stylish tanpa memperburuk kondisi bumi.
UMKM berbasis fesyen dan aksesori handmade ini memanfaatkan kekayaan alam sebagai bahan utama. Motif pada produk dicetak menggunakan daun, bunga, hingga pewarna alami yang aman dan tidak mencemari lingkungan.
Ditemui di acara Festival Kreativitas Pemuda dan UMKM Dispora Kota Medan di Lapangan Barasokai, Jumat (31/10/2025), Arin, selaku admin dan marketing Nauli Ecoprint, memaparkan metode produksi yang menjadi ciri khas usahanya.
Menurut Arin, teknik ecoprint dilakukan dengan mencetak pola daun atau bunga pada kain, kulit, serta kertas menggunakan dua metode utama: pounding (dipukul) dan steaming (dikukus).
“Teknik pounding itu digetok dengan palu, sedangkan steaming daun ditempel di kain lalu dikukus sekitar dua jam,” jelasnya kepada topikseru.com.
Selain produk kain, Nauli Ecoprint juga memproduksi beragam aksesori, mulai dari tas, dompet, totebag, blocknote, pakaian, hingga botol minum. Material kulit domba menjadi salah satu produk premium yang ditawarkan.






