Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

7 Surga Terakhir Satwa Liar di Sumatera Utara: Benteng Sunyi yang Menahan Kepunahan

×

7 Surga Terakhir Satwa Liar di Sumatera Utara: Benteng Sunyi yang Menahan Kepunahan

Sebarkan artikel ini
satwa Sumatera Utara
Orangutan, salah satu satwa endemik yang bisa dijumpai di Sumatera Utara. Foto: Pexels.com/PatWhelen

Topikseru.com – Ada sebuah dunia yang tak tampak di peta wisata, tersembunyi jauh dari keramaian kota dan layar ponsel kita. Di Sumatera Utara, hutan-hutan purba berdiri sebagai benteng terakhir bagi satwa-satwa langka yang nasibnya kini digantungkan pada ketegasan manusia: bertahan atau hilang selamanya.

Di balik dedaunan rimbun dan kabut pagi, nama-nama kawasan konservasi terus berbisik, menyimpan kisah kehidupan liar yang rapuh.

1. Taman Nasional Gunung Leuser, Markas “Empat Besar” Sumatera

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) bukan sekadar hutan. Ia adalah “planet” lain place holder bagi empat megafauna Sumatera: Orangutan, Harimau, Gajah, dan Badak.

Bukit Lawang di Langkat menjadi gerbang masuk, tempat wisatawan menyaksikan langsung bagaimana alam bekerja tanpa sensor. Namun ancamannya nyata: pembalakan liar, jerat, serta perambahan.

Patroli hutan, kamera jebak, hingga zona perlindungan intensif terus dilakukan. Leuser adalah pertaruhan: ketika hilang, dunia kehilangan salah satu ekosistem paling kompleks di bumi.

Baca Juga  2 Ekor Harimau Sumatera Dilepas ke Habitatnya di TNGL, Semoga Hidup Damai!

2. Ekosistem Batang Toru, Singgasana Orangutan Tapanuli

Di Tapanuli, hutan Batang Toru menyimpan spesies yang baru diakui dunia pada 2017: Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis). Populasinya hanya sekitar 800 individu, mamalia kera besar paling langka di dunia.

Lebih dari 300 jenis pohon ditemukan hanya dalam satu hektare. Namun proyek pembangunan membelah habitat kritisnya.

Ironisnya, sebagian kawasan justru belum berstatus hutan lindung. Satu hektare hilang, satu peluang pun lenyap.

3. Taman Nasional Batang Gadis, Penyangga Hidup di Bukit Barisan

Berada di jantung Mandailing Natal, TN Batang Gadis adalah koridor penting bagi pergerakan satwa. Harimau Sumatera menjadikannya rumah.

Di sini, peneliti terus menemukan amfibi baru, menjadi bukti bahwa alam masih menyimpan misteri yang belum kita sadari.